Halo… halo… para lulusan baru, atau bahasa kerennya “Fresh Graduate”. Kalau rintis usaha atau lanjut sekolah nggak masuk opsi kalian, maka setelah lulus tahap selanjutnya yang akan dihadapi adalah dunia kerja.
Tidak sedikit yang harus berjuang sekian lama untuk mendapatkan pekerjaan. Saingannya gak cuma sesama fresh graduate, tapi juga calon karyawan yang telah berpengalaman, pernah bekerja sebelumnya, atau calon karyawan titipan orang dalem. Sadis ya?
Tapi jangan kecil hati. Pada saat membuka loker, beberapa pengusaha yang saya kenal justru memprioritaskan karakter dan sifat karyawan dibanding pengalaman bekerja. Fresh graduate yang diharapkan nggak muluk-muluk harus punya CV yang panjang. Termasuk di perusahaan keluarga yang sedang saya kelola. Bukan berarti pengalaman dan skill nggak penting lho… Dua hal itu jelas menjadi nilai tambah buat calon karyawan yang bersangkutan. Tapi buat apa mempertahankan kepiawaian seorang karyawan, namun tingkah lakunya berpotensi memperkeruh suasana kerja?
Berdasarkan pengalaman dan hasil ngobrol sana sini dengan teman-teman pengusaha yang lain, berikut beberapa tipe fresh graduate yang diharapkan oleh para perusahaan:
Tipe Pertama: Memiliki Semangat Kerja yang Tinggi
Tunjukkan kalau kalian memiliki semangat kerja yang tinggi. Ciri-cirinya antara lain datang lebih cepat, saling bantu dengan anggota tim yang lain dengan tidak memilih-milih pekerjaan, dan berusaha sesegera mungkin menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. Satu lagi yang terpenting : looks happy! Tersenyumlah. Karena itu menunjukkan betapa senang dan ikhlasnya kalian bekerja.
Pada umumnya, para fresh graduate memiliki “modal” yang biasanya tidak dimiliki oleh pegawai lainnya, yaitu motivasi. Ya, umumnya mereka memiliki motivasi yang lebih kuat. Mereka termotivasi untuk bekerja lebih keras karena merasa belum punya kemampuan yang baik atau pengalaman kerja yang cukup dibanding karyawan yang lain.
Selain itu, dari beberapa karyawan fresh graduate yang saya ajak ngobrol, mereka termotivasi karena teringat betapa sulitnya mencari pekerjaan dan menembus proses recruitment. Dan ketika pada akhirnya mereka berhasil mendapatkan pekerjaan, mereka akan berusaha untuk mempertahankan pekerjaan itu dengan menunjukkan kualitas kerja yang diharapkan perusahaan.
Jadi untuk memiliki semangat kerja yang tinggi, ingat selalu apa yang menjadi motivasi kalian untuk bekerja.
Tipe Kedua: Mau Diatur
Di satu sisi, memiliki karyawan fresh graduate memang “nambahin” tugas buat atasan. Karena atasan tidak hanya dituntut untuk mengajari bidang pekerjaan yang akan mereka kerjakan saja, tapi juga mengajari mereka bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya. Terutama bagaimana mereka seharusnya bersikap dan berpikir dalam menyelesaikan pekerjaan. Umumnya kan mereka belum pernah bekerja sebelumnya.
Justru karena hal itulah, perusahan berharap mereka ini mau mendengarkan masukan atasan, dan mau mengevaluasi diri untuk meminimalisir kesalahan. Selain itu, mereka diharapkan mau mengikuti aturan dan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan, tanpa perlu memberikan argumen dan alasan mengapa begini dan mengapa begitu. Ikuti saja dulu.
Tipe Ketiga: Mau Belajar
Harus disadari bahwa tidak semua fresh graduate akan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan ilmu dan keterampilannya. Mengutip data dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) pada laman bisnis.com, di Indonesia 60,62 % orang bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan keterampilan yang dimiliki.
Hal ini menunjukkan bahwa banyak perusahaan yang seakan tidak peduli latar belakang pendidikan calon karyawannya. Banyak perusahaan yang sangat welcome dengan mereka, dari jurusan apapun. Untuk beberapa bagian, banyak hal yang bisa dipelajari pada saat bekerja. Asalkan mereka mau.
Tapi buat kalian yang akhirnya bisa bekerja sesuai dengan bidang ilmunya, jangan somse dan sok jago. Perusahaan tidak hanya akan menuntut kalian untuk menerapkan ilmu dan keterampilan yang kalian punya saja. Buat saya, yang paling penting adalah bagaimana pola pikir kalian dalam menyelesaikan pekerjaan. Jangan ragu untuk bertanya, jangan ngeyel kalau dievaluasi, dan jangan mengulangi kesalahan yang sama terus menerus.
Pada akhirnya, tidak jarang perusahaan akan menyadari betapa sifat dan karakter seseorang terasa jauh lebih berharga dibanding pengalaman dan kecakapannya bekerja. Jadi buat para fresh graduate, tunjukkan kalau kalian memang pantas untuk bersaing!
Comments