Bukan rahasia lagi jika tempat pangkas rambut menjadi salah satu tempat yang cukup sering dikunjungi oleh banyak orang. Mulai dari kalangan anak-anak, remaja, hingga dewasa semuanya sudah pernah berkunjung ke sana. Termasuk saya pastinya. Kalau saya, sih, ya, biasanya dua kali dalam sebulan saya ke sana untuk mencukur rambut. 

Tak ayal, bagi banyak orang kehadiran jasa cukur rambut memang bisa sangat berarti. Ia bisa sama pentingnya dengan jasa-jasa lainnya, seperti jasa laundry, jasa cuci motor dan mobil, jasa pembersih rumah, jasa fotografi, dan lain-lain. Intinya, saat ini jasa cukur rambut semakin banyak orang yang membutuhkannya.

Namun, seperti yang juga sudah kita ketahui bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Semuanya ada kelebihan dan cacatnya masing-masing. Hal tersebut tentunya juga berlaku bagi jasa cukur rambut. Untuk kekurangannya sendiri, hal yang paling sering dikeluhkan banyak orang ya pelayanan tukang cukurnya yang kadang mengecewakan. Saya sendiri juga kerap merasa jengkel utamanya saat sementara dilayani tukang cukur. Nah, berikut adalah beberapa kebiasaan buruk yang sering dilakukan tukang cukur saat melayani pelanggannya.

#1 Mencukur sambil ngobrol

Kebiasaan buruk pertama yang sering dilakukan tukang cukur saat melayani pelanggannya adalah mencukur sambil ngobrol. Entah itu mengobrol dengan sesama teman kerjanya ataupun dengan pelanggan. Umumnya sih dengan sesama teman kerja. Saat dilayani tukang cukur yang seperti ini, selain tangannya sibuk memainkan gunting, dianya pun juga malah asyik sambil mengobrol dengan teman kerjanya. Yang diobrolkan juga seringnya hal yang tidak begitu penting-penting amat.

Saran saya, kalau mau mengobrol, lakukanlah setelah selesai melayani pelanggan. Karena kalau ngobrolnya pada saat sementara mencukur, dikhawatirkan jangan sampai gara-gara terlalu asyik ngobrol fokus tukang cukur jadi terganggu sehingga membuat hasil potongan rambutnya tidak sesuai yang diharapkan pelanggan. Pelanggan mana pun tentu akan sangat kecewa jika potongan rambutnya tidak sesuai dengan keinginannya.

#2 Mencukur sambil telponan

Ini juga salah satu kebiasaan buruk yang sering dilakukan tukang cukur saat melayani pelanggannya. Sebagai pelanggan yang menginginkan pelayanan maksimal, bagi saya tukang cukur seperti ini jelas nggak akan bisa bikin pelanggan jadi merasa puas. Pasalnya, dia lebih mementingkan panggilan yang masuk di HP-nya ketimbang tetap fokus melayani pelanggannya. 

Saya sih tidak ada masalah kalau urusannya memang sangat penting sehingga teleponnya tidak bisa ditunda untuk diangkat. Tapi sayangnya, yang sering terjadi adalah biar yang menelepon hanyalah temannya yang sekadar untuk mengobrolkan hal yang tidak begitu penting tetap saja disempatkan untuk diangkat. Apalagi biasanya ada pelanggan yang tiba-tiba ingin mengubah model potongan rambutnya, seperti kebiasaan beberapa teman saya. Kalau si tukang cukur malah asyik teleponan tentu dia akan kesulitan mendengar permintaan pelanggannya. Nah, kalau sudah begini, mana bisa pelanggan merasa nyaman.

#3 Mencukur sambil nonton TV

Saat ini sudah ada banyak tempat pangkas rambut yang menyediakan TV di ruangannya. Selain berguna untuk mengisi waktu istirahat tukang cukur sambil menunggu pelanggan, keberadaan TV tersebut tentunya juga bisa menjadi hiburan tersendiri bagi para pelanggan saat sementara antri menunggu giliran. Namun masalahnya adalah tidak jarang ada tukang cukur yang sampai kebablasan, lupa waktu dan tetap melanjutkan aktivitas menontonnya meski sementara lagi mencukur. Hal ini tentu saja sangat berbahaya ya gaes dan berisiko bagi pelanggan.

Saya bisa mengatakan seperti demikian karena saya sudah pernah merasakannya sendiri. Jadi, saya pernah dilayani tukang cukur yang seperti ini. Lantaran tukang cukurnya keasyikan nonton TV, silet yang ada di tangannya hampir saja mengenai wajah saya. Untunglah saat itu saya cukup gesit menghindar. Coba seandainya tidak, pasti wajah saya yang sudah pas-pasan (belum begitu jelek) ini akan semakin jelek gara-gara terkena silet si tukang cukur. Duh, jangan sampai deh.

#4 Mencukur sambil ngerokok

Mungkin inilah kebiasaan yang sering dilakukan tukang cukur yang risikonya paling besar bagi pelanggan. Parahnya, masih banyak yang sering melakukannya. Bagaimana tidak, coba deh kamu bayangkan pada saat kamu lagi mencukur sementara tukang cukurnya juga sambil ngerokok. Lalu tanpa sengaja api rokok jatuh mendarat tepat di atas kepalamu. Selain potongan rambutmu bakalan rusak, bisa-bisa kepalamu juga akan mengalami luka gara-gara api rokok si tukang cukur. Apalagi kalau kamu orangnya nggak suka nyium bau asap rokok, maka lengkaplah sudah penderitaanmu karena sudah pasti wajahmu dihantam berkali-kali asap rokok. 

Barang kali itulah empat kebiasaan buruk yang sering dilakukan tukang cukur saat sementara melayani pelanggannya. Demi kepuasan dan kenyamanan pelanggan, sebaiknya kebiasaan-kebiasaan itu harus ditinggalkan. Hal ini bukan semata demi kebaikan pelanggan, tapi ada juga sisi positifnya bagi tukang pangkas rambut itu sendiri. Dengan memberikan pelayanan maksimal, selain pelanggan akan merasa nyaman, pelanggan yang lain pun juga akan semakin banyak yang berdatangan. Jadi, pelanggan senang, kehidupan tukang cukur juga ikut sejahtera.

Editor : Faiz

Gambar : Pexels