Tidak bisa dipungkiri lagi, WhatsApp menjadi salah satu aplikasi pesan instan paling populer.   Betapa tidak? melalui blog resminya, WA mengumumkan capaian global sebanyak dua miliar pengguna. Begitu pun di Indonesia, setidaknya WA seakan-akan menjadi kewajiban jika ingin berkomunikasi dengan siapapun. Sebagai platform komunikasi populer, banyak sekali fitur WA yang mendukung aktivitas komunikasi antar pengguna ini. Salah satunya story WA.

Setidaknya, meskipun tidak berkirim pesan secara langsung, kita bisa berkomunikasi dengan saling membagikan story WA. Ibaratnya “Meskipun tidak bertukar kabar, setidaknya aku tahu keadaanmu melalui story WA”.

Bahkan, berkat story WA kita jadi punya bahan pembicaraan dengan kawan lama. “Ada di mana tuh? Bagus pemandangannya” “Makan muluuu”.

Dari sekian pengguna WA itu setidaknya kita akan menemui berbagai pengguna yang mengecualikan story WA dengan berbagai alasan. Tapi dari semua alasan yang pernah saya temui, ini nih alasan-alasan paling absurd versi saya:

1. Menimbulkan kesalahpahaman jauh

Kalau ini cerita saya. Suatu ketika saya mengunggah ucapan selamat seorang adik tingkat yang baru saja dilantik menjadi ketua organisasi. Sudah cukup tertera dengan jelas kata “selamat” di pamfletnya. Eh bisa-bisanya ada yang mengomentari “ciyeee”. What? Dari mana ciye-nya Bambang? Setelah itu repot banget deh karena saya harus menjelaskan panjang lebar untuk menghindari kesalahpahaman itu. Bisa dikira sekedar bercanda memang. Tetapi, setelah saya jelaskan, baru ia bilang “Owalah, iya iya. Nggak baca”. Baiklah, anda di-blacklist

2. Postingan random

Alasan ini datang dari teman saya yang memang orangnya random. Dia sering sekali mengunggah postingan-postingan random yang nggak habis pikir. Seakan-akan kita berkata “Ada ya orang seperti ini”. Dia mengecualikan hampir seluruh anggota keluarganya dari story-nya. Mungkin takut ketika pertemuan keluarga akan ada yang berpikir “Masa anak ini bagian dari keluarga kita?” Wkwk.

3. Ditujukan hanya untuk satu orang

Memang ini terjadi kondisional saja. Tetapi beberapa orang yang saya ketahui cukup sering melakukannya. Contoh teman saya yang pacarnya lagi ngambek. Demi ingin berbaikan tapi menjaga gengsi, ia mengunggah penyesalannya melalui story WA. Sayangnya, semua orang dikecualikan kecuali pacarnya itu. Saya heran, dia mendapat wangsit dari mana tuh. Ada-ada aja.

Penyunting: Halimah
Sumber gambar: Tweak Library