Bagi seorang mahasiswa, membaca lebih dari satu buku dalam seminggu bukanlah sesuatu yang mustahil. Malah nggak jarang bagi sebagian orang, membaca buku adalah sebuah kewajiban yang setiap hari perlu dilakukan, seperti shalat fardhu bagi umat muslim. Begitupun dalam aturan posisi atau model dalam menyusun buku yang sudah banyak tertumpuk terutama bagi mahasiswa kutu buku –baik yang sudah dibaca maupun yang belum. Perlu diatur sedemikian rupa agar tumpukan buku tersebut dapat enak dipandang dan tentunya nyaman ketika sedang dan ingin membaca buku.

Pada umumnya, model susunan buku yang sering kita lihat adalah vertikal dan horizontal. Namun tentunya kedua posisi ini dalam menyusun atau merapikan buku memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Mari kita ulas posisi manakah yang paling nyaman digunakan oleh para pecandu buku.

Susunan Horizontal (Berdiri Sejajar)

Untuk model ini, sering kita temukan pada perpustakaan. Susunan buku yang berdiri berjejer ke samping ini alias sejajar, adalah ciri khas bagi rak buku yang memanjang. 

Kelebihan dari posisi buku seperti ini adalah buku yang diinginkan lebih mudah diambil. Tinggal cari judul buku lalu tarik buku tersebut. Sangat gampang diambil walaupun buku itu berada di tengah, juga lebih mudah ditaruh kembali ke posisi awalnya. 

Sedangkan kekurangan dari model seperti ini adalah debu maupun kotoran yang berasal dari atas akan berimbas pada semua buku. Apalagi posisi berdiri sejajar  seperti ini, yang terlihat atau tampak dari atas adalah bagian kertasnya, yang tentunya lebih susah dibersihkan dibanding cover/sampulnya. Kekurangan lainnya adalah akan sering jatuh apabila cara mengembalikan buku tidak hati-hati. Imbasnya, ujung dari susunan buku itu akan jatuh alias tidak berdiri seperti semula, dan harus disusun lagi yang tentunya bakal merepotkan.

Jadi bagi mahasiswa, model seperti ini cocok apabila memiliki rak buku yang panjang. Tapi jika menyimpan buku dalam jumlah banyak di meja belajar yang notabene tidak terlalu besar, model seperti ini tidak disarankan. Akan membingungkan menyimpan buku yang lebih dari kapasitas meja.

Susunan Vertikal (Menumpuk ke atas)

Sering kita lihat, ketika dosen membawa banyak buku ke kelas, cara menyimpannya pasti ditumpuk ke atas alias vertikal. Jarang kita lihat buku yang dibawanya disusun berdiri. Begitupun juga mahasiswa yang rajin bawa buku ketika ke kelas.

Kelebihan dari posisi seperti ini adalah bagaimanapun ukuran rak buku maupun meja belajar, posisi seperti ini pasti akan menampung semua buku. Cukup kita tumpuk/susun buku tersebut sesuai banyaknya buku. Kelebihan lainnya adalah debu maupun kotoran tidak akan berimbas pada semua buku, karena cuman buku yang paling di atas yang bakal kena, itupun cuman bagian sampulnya saja, yang tentu lebih mudah dibersihkan.

Di sisi lain, kekurangan dari model seperti ini adalah akan sangat merepotkan ketika ingin mengambil dan mengembalikan buku. Apabila buku yang ingin diambil berada di tengah atau di bawah, pasti kita angkat buku yang di atasnya terlebih dahulu. Begitupun ketika menyimpannya kembali ke tempat semula. 

Model susunan buku seperti ini cocok bagi mahasiswa yang memiliki banyak buku namun tidak memiliki rak buku. Tetapi sungguh sangat tidak disarankan bagi mahasiswa yang gampang emosian. Pegel bro~

Susunan Asimetris (Acak; Digabung)

Model menyusun buku yang seperti itu-itu saja tentunya sangat membosankan. Coba sekali-kali gunakan model yang random, acakan, atau digabung gitu. Misalnya, bagian kiri dari rak/meja, bukunya disusun secara horizontal kemudian setelahnya disusun secara vertikal pada bagian kanannya. Supaya kelebihan dan kekurangan model yang umum seperti tadi bisa teratasi.

Kelebihan model asimetris ini terletak pada kemampuan memilah buku yang ada. Apabila buku yang selesai dibaca, bolehlah disusun secara vertikal. Sedangkan buku yang baru dan yang belum dibaca disusun secara horizontal. Jadi tidak ada masalah pada pengambilan maupun pengembalian buku. 

Dari ketiga model atau posisi dalam menyimpan maupun menyusun buku tersebut, hal yang harus diperhatikan selain kerapian buku adalah kebersihan buku. Jangan sampai deh buku yang sudah dibaca tidak diperhatikan lagi dan dibiarkan berdebu. Ingat perjuangan membelinya! 

Penyunting: Halimah
Sumber gambar: Rumah.com