Seringkali, saat kita berinteraksi dengan orang lain, yang sudah lama kenal maupun yang  baru bertemu, kita memberikan penilaian bahwa orang tersebut menarik atau tidak menarik. Kesan yang tertanam dalam benak kita dipengaruhi oleh beberapa indikasi yang bisa dilihat dan dirasakan. Ya, setiap orang memiliki sex appeal berbeda, yaitu daya tarik untuk membuat orang lain bangkit sisi erotisnya. Ada orang yang memiliki penampilan menarik sehingga sex appealnya tinggi. Kalau ini wajar dong, tak perlu banyak pembahasan lagi tentang fakta tersebut.

Sebut saja beberapa selebriti pria terkenal seperti Raffi Ahmad, Baim Wong, dan Ricky Harun. Atau beberapa selebriti wanita seperti Tyas Mirasih, Velove Vexia dan Laudya Cinthya Bella. Duh, contoh yang ditampilkan kok jadul amat ya, haha. Mereka dikenal sebagai artis dengan look yang sedap dipandang sehingga wajar jika memiliki deretan mantan yang cukup panjang.

Di lain pihak, ada pula orang yang memiliki postur dan tampilan yang biasa, tetapi tetap  memiliki daya tarik yang memikat orang saat melihat atau berinteraksi dengannya. Pernah gak sih, nyadar bahwa kita tertarik kepada seseorang tapi mempertanyakan, apa yang bikin kita tertarik padanya?

Jadi, bagaimana sex appeal itu bisa muncul? Secara umum, penampilan fisik mempengaruhi tingginya sex appeal seseorang. Wajah yang tampan atau cantik, postur  tubuh yang proporsional, bentuk badan yang wow, rambut, mata, serta berbagai detail fitur fisik lainnya, sering menjadi alasan utama kita menyebut orang tersebut menarik. Tetapi, selain dari alasan secara fisik, ada beberapa hal lain yang menyebabkan sex appeal seseorang menjadi tinggi.

*Situasi

Setiap individu akan tertarik pada orang lain yang juga menyukai dirinya. Artinya ada afeksi yang saling berbalas. Dengan kata lain, ketika ada dua orang yang berinteraksi dan saling menikmati hubungan positif, seperti saling memuji, saling menyenangkan dan menyamankan satu sama lain, ini akan meningkatkan sex appeal dari orang tersebut. Pada saat seseorang merasakan hal yang menarik atau bahkan merangsang, secara tak sadar akan menghubungkannya dengan orang yang disukai. Semakin sering rasa tersebut terjadi, semakin besar pula ketertarikan itu ada.

*Pembawaan diri.

Seringkali ketertarikan muncul bukan karena tampilan fisiknya, tetapi lebih kepada cara orang tersebut mengekspresikan dirinya. Hal ini berhubungan dengan gesture atau bahasa tubuh. Ketika seseorang berekspresi secara tulus, dinamis dan menampilkan bahasa tubuh yang karismatik, pada saat itulah sisi menariknya akan terekspos dengan baik.

Hal-hal atraktif ini diantaranya adalah raut muka yang ramah, cara berbicara yang menarik dengan intonasi dan diksi yang pas, senyum yang tidak dipaksakan atau dibuat-buat, hingga mata yang bisa berbicara. Hal ini menyebabkan orang lain bisa merasakan sex appealnya karena timbul rasa nyaman dan asyik saat berinteraksi dengannya.

Pembawaan diri juga terkait erat dengan rasa percaya diri. Seseorang yang sebenarnya memiliki anugerah tampilan yang cantik atau tampan seringkali tak terlihat biasa saja karena dia tidak menampilkan aura terbaiknya. Tampilan cantik atau tampannya tertutup dengan rasa tidak percaya dirinya.   

*Menampilkan Diri.

Terkadang, seseorang dengan look yang bagus, belum tentu bisa menampilkan diri dengan menarik. Hal ini terkait dengan fashion dan berbagai style yang diterapkan di dirinya. Bagaimana seseorang memilih outfit yang pas, hair style dan pemilihan make up yang sesuai juga mempengaruhi sex appeal dari seseorang. Tampilan dari orang yang merawat diri dengan baik tentu berbeda dengan orang yang terlihat asal-asalan.

Dan, satu hal lagi yang sangat berpengaruh pada tampilan, yaitu kebersihan. Seseorang yang merawat kebersihan diri dengan baik, bukan over ya, akan lebih enak dilihat daripada mereka yang yang kurang peduli pada kebersihan alias jorok. Apalagi jika kebersihan diri didukung pula dengan aroma tubuh yang harum. Hmm, pelukable banget pastinya kan. Jadi bagi para jomlo yang jarang mandi, bersiaplah untuk minggir dan menerima kekalahan dari mereka yang bersih dan wangi, haha. 

*Berpikir positif.

Orang yang selalu berpikir positif memberikan energi positif di sekitarnya. Pikiran-pikiran positif yang dibawanya akan menimbulkan rasa aman bagi orang lain. Secara tidak langsung dia menegaskan bahwa mendekat padanya akan aman dan baik-baik saja. Jadi interaksi yang tercipta juga tidak disertai rasa was-was.

Jadi jelas sekarang ya, mengapa terkadang kita merasakan ada rasa ketertarikan pada seseorang yang cantik enggak, tampan enggak, body goal pun enggak. Kayaknya gak ada alasan untuk kita tertarik padanya. Ternyata ada hal-hal lain selain dari daya tarik secara fisik, yang mampu membuat seseorang memiliki sex appeal yang tinggi. Jelas juga sekarang ya, mengapa ada orang yang, maaf, memiliki tampilan fisik yang biasa saja, tetapi mampu menggaet banyak sekali lawan jenis, bahkan sampai dijadikan rebutan. Tepok jidat dulu deh.

Editor: Nawa

Gambar: solopos.com