Bagi rekan-rekan yang mengikuti anime Attack on Titan atau Shingeki No Kyojin, tentu tidak asing dengan Bangsa Marley dan Eldian. Saya sendiri baru mengikuti anime ini beberapa bulan yang lalu secara tidak sengaja. Saya lebih dahulu mengenal lagu OST season 2 anime ini yang dinyanyikan oleh Linked Horizon.
OST yang sudah menjadi semacam “lagu kebangsaan” bagi komunitas wibu pecinta anime. Saat mengikuti anime ini, timbul pertanyaan dalam pikiran, “Kok bisa saya baru menonton anime yang keren ini sekarang?”. Attack on Titan sendiri dirilis pada tahun 2013 dan saya baru menontonnya pada tahun 2020.
Anime Attack on Titan
Saya berharap para pembaca tulisan ini sudah mengetahui jalan cerita Shingeki no Kyojin, sehingga saya tidak perlu merasa bersalah karena telah memberikan spoiler. Namun saya harus menceritakan sedikit jalan cerita dari anime ini agar maksud tulisan ini tercapai.
Attack on Titan bercerita mengenai konflik antara dua bangsa, Eldian dan Marley. Bangsa Eldian menemukan sebuah senjata yang mematikan yakni makhluk bernama Titan. Titan adalah raksasa dengan tubuh besar dan bisa membunuh manusia dengan memakannya.
Saat mendapatkan kekuatan raksasa, Bangsa Eldian pada awalnya memanfaatkan hal tersebut untuk membangun infrastruktur. Namun pada akhirnya Eldian menggunakan kekuatan raksasa untuk menaklukan bangsa Marley. Ada 9 titan yang istimewa yang dimiliki oleh bangsa Eldian. 9 titan ini merupakan titan yang bisa berubah menjadi manusia kembali. Selain 9 titan ini, mereka hanya raksasa yang tak berakal. Dari 9 titan ini, 8 titan berkhianat dan menjadi memihak Marley.
Terjadilah perang besar antar titan Marley dan Eldian yang membuat sebagian bangsa Eldian melakukan eksodus ke Pulau Paradise dan membangun dinding dari titan-titan. Sebagian bangsa Eldian lainnya hidup di Marley dan menjadi warga kelas 2 di sana. Mereka hidup di dalam benteng khusus yang disediakan untuk kelompok Eldian.
***
Mereka mendapat stigma dengan dianggap keturunan Iblis karena apa yang dilakukan oleh leluhur mereka. Eldian yang tinggal di Marley sendiri membenci bangsanya sendiri dan ingin diterima di Marley. Sebagian kaum Eldian bergabung dengan militer Marley dan menjadi pejuang.
Setelah bangsa Eldian yang tinggal di Pulau Paradise mengetahui hal yang sebenarnya, muncul fraksi yang dinamakan dengan Yeagerist. Yeagerist diambil dari nama keluarga Yeager yang anggotanya adalah Eren Yeager dan Zeke Yeager. Kelompok ini semacam nasionalis Eldia yang ingin membalas dendam atas apa yang dialami oleh Eldia selama ini. Mereka menginginkan kebebasan dari stigma dan penindasan yang selama ini diterima.
Eren Yeager pemimpin fraksi Yeagerist bermaksud melakukan rumbling yakni meratakan seluruh negara yang membenci Eldia dengan titan-titan dinding dan founding titan. Aksi Eren ini ditentang oleh teman-temannya sendiri seperti Mikasa, Armin, Jean dan Connie yang beraliansi dengan kelompok Marley yang membantu Eldia.
Eldia Juga Manusia
Setelah mendapatkan gambaran singkat mengenai jalan cerita Attack on Titan, saya ingin berbagi kesan saya mengenai anime ini. Anime ini cukup menyindir hubungan antarbangsa di dunia nyata. Sampai hari ini masih ada kelompok yang bertindak seperti Marley, yakni memberikan stigma negatif terhadap bangsa lain. Stigma yang diwariskan secara turun temurun.
Ada juga kelompok yang bernasib seperti Eldia, yakni kelompok yang distigma dengan sangat buruk oleh kelompok lainnya. Stigma ini disuburkan dengan ketidaktahuan yang dipelihara selama berabad-abad.
Bangsa Marley tahunya bangsa Eldia adalah keturunan Iblis, jahat, bengis, tidak beradab. Mereka tidak pernah secara bertemu langsung dengan Eldia yang berada di Pulau Paradise. Bangsa Eldia yang masih berada di Marley harus menanggung stigma tersebut. Keturunan Eldia yang melakukan kriminal harus dihukum dengan disuntikkan cairan tulang belakang titan yang membuat mereka menjadi titan tak berakal. Titan-titan inilah yang mengancam para penduduk Eldia di balik tembok Pulau Paradise.
Sampai suatu saat, dikirimlah 4 orang anak-anak pejuang Marley yang merupakan titan shifter untuk menyusup dan bermaksud mencari founding titan di Paradise. Mereka adalah Reiner Braun, Annie Leonhart, Berthold dan Marcel. Namun Marcel harus gugur lebih dulu karena dimakan oleh Ymir yang akhirnya menjadi Jaw Titan. Reiner, Annie, dan Berthold akhirnya bergabung menjadi tentara Eldia selama beberapa tahun.
Setelah selesai pendidikan militer, Reiner dan Berthold bergabung ke pasukan pengintai dan Annie ke Polisi Militer. Pada akhirnya terbongkarlah bahwa mereka bertiga merupakan penyusup, Annie membekukan dirinya sendiri, Berthold harus gugur dimakan Armin dan Reiner berhasil selamat dan kembali ke Marley.
Selama hidup bersama dengan bangsa Eldia, Reiner dan kawan-kawan menyadari ternyata bangsa Eldia tidak seperti yang dibayangkan. Eldia juga sama manusia seperti mereka. Mereka bahkan nyaman dan senang berteman dengan kawan-kawannya bangsa Eldia. Namun, mereka tetaplah pejuang Marley yang mempunyai misi menghancurkan Eldia. Mereka tetap melaksanakan tugasnya yang menimbulkan korban baik dari mereka maupun dari Eldia.
Stigma dan Diskriminasi di Dunia Nyata
Di dunia nyata, kita cukup beruntung bahwa hampir tidak ada lagi benteng-benteng yang membatasi interaksi antar bangsa. Namun bukan berarti stigma itu tidak ada, masih banyak diantara kita yang saling memberikan stigma satu sama lain. Tentu saja stigma tersebut diberikan bukan tanpa alasan, bahkan alasannya sangat kuat dan nyata.
Misalnya di Amerika kaum kulit hitam membenci orang kulit putih karena leluhur mereka diperbudak oleh leluhur kelompok kulit putih. Kaum kulit putih menstigma kaum kulit hitam sebagai kelompok yang tidak beradab, kotor, jorok, dan semacamnya.
Stigma ini berlaku juga dalam interaksi antaragama, seringkali masih terjadi curiga mencurigai antar agama. Misalnya stigma bahwa Islam di barat identik dengan terorisme dan kekerasan.
Stigma mereka bukan tanpa alasan, memang ada oknum muslim yang menghalalkan kekerasan. Tapi tidak adil jika stigma pro kekerasan harus ditimpakan kepada seluruh muslim. Kelompok agama Kristen, Yahudi, Hindu Buddha pun tak lepas dari stigma-stigma. Misalnya stigma bahwa mereka adalah kelompok yang agresif menyebarkan agamanya yang membuat kelompok mayoritas menghalang-halangi kegiatan mereka.
Al Qur’an jelas mendorong dialog antarperadaban dan menghilangkan stigma. Al Qur’an dengan tegas menyatakan bahwa Allah SWT menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal, bukan saling menstigma bahkan saling berperang.
Sayangnya bangsa Eldia dan Marley tidak mengenal Al Qur’an, jadi tidak mungkin mengamalkan ayat ini. Jangankan Bangsa Eldian dan Marley, manusia di dunia nyata yang mengaku sebagai muslim saja masih banyak yang belum mengamalkan ayat ini. Padahal umat Islam adalah umat yang diberikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup.
Editor: Ulin
Gambar: Quora
Comments