Bicara mengenai musik pop Indonesia, nama Peterpan tentu tidak boleh terlewatkan. Suka atau tidak, Peterpan adalah band yang membentuk warna baru di kancah musik pop di era 2000-an. Enam album sudah lahir atas nama Peterpan, mulai dari Taman Langit hingga Suara Lainnya. Tidak perlu diragukan lagi bagaimana pengaruh Peterpan pada saat itu (mungkin sampai saat ini) di kancah musik pop. Bahkan setelah berganti nama menjadi Noah pun, image Peterpan masih tetap ada dan tak pernah mati.

Peterpan meledak dan mulai dikenal melalui lagu “Mimpi Yang Sempurna” di album pertamanya, Taman Langit yang lahir di tahun 2003. Namun, karya terbaik Peterpan yang sesungguhnya adalah ketika pada tahun 2004, melalui Musica Studio, Peterpan merilis album Bintang Di Surga. Mari kita bersepakat bahwa album ini adalah salah satu album pop Indonesia terbaik sepanjang masa. Berisi sepuluh lagu, dan hampir semua lagu adalah lagu yang hits, bukan sekadar filler atau pengisi saja. Hasilnya, penjualan album ini mampu mencapai angka 3 juta keeping. Fantastis.

Mengulas Bintang di Surga

“Bintang Di Surga” membawa kembali memori masa kecil saya. Saat album ini rilis, saya masih kelas satu SD. Saat itu, setiap hari saya mendengarkan album ini melalui kaset dan tape yang dimiliki oleh kakak sepupu saya. Tentu saja saat itu lagu favorit saya adalah lagu “Bintang Di Surga”, yang saya sukai karena intronya yang penuh sihir. Saya yang saat itu sudah jatuh cinta dengan Peterpan karena album “Taman Langit”, semakin dibuat jatuh cinta karena album “Bintang Di Surga” ini.

Album ini dibuka dengan lagu “Ada Apa Denganmu” yang bisa dibilang sebagai lagu paling hits dari Peterpan. Intro lagu ini yang menjadi salah satu ciri khas, yaitu suara gitar yang nantinya disambut oleh vokal Ariel yang khas itu. Lalu ada lagu “Mungkin Nanti” yang kembali naik akhir-akhir ini. “Khayalan Tingkat Tinggi”, “Di Belakangku”, dan “Kukatakan Dengan Indah” menjadi lagu selanjutnya. Lihat saja, lima lagu pertama album ini adalah lagu yang tingkat ketenarannya sudah sangat tinggi. Bahkan ketika album ini dirilis, lima lagu ini sudah sangat sering diputar.

Lagu “2 DSD” dan “Di Atas Normal” menyusul setelahnya. Lagu berjudul “Di Atas Normal” yang kental dengan nuansa brit-pop, terutama di bagian verse ini mungkin menjadi lagu yang paling unik di album ini. Tapi uniknya, Peterpan mampu meramu konbinasi tersebut sehingga menjadi ciri khas tersendiri bagi Peterpan. Lalu setelahnya ada lagu “Aku” dan “Masa Lalu Tertinggal”. Album ini akhirnya ditutup dengan sempurna oleh the one and only lagu “Bintang Di Surga”. Perpaduan antara komposisi musik yang berkualitas, dan penulisan lirik yang jenius ada di lagu ini.

.

Komposisi album seperti ini tentunya lahir melalui komposisi band yang juga sangat tepat dan lengkap menurut saya. Saat itu, Peterpan adalah band dengan komposisi personel yang paling lengkap, bahkan terkesan terlalu banyak. “Lha wong main musik pop kok berenam. Apa tidak kebanyakan?” Mungkin itu adalah kalimat yang sering muncul dari orang-orang yang meragukan Peterpan. Saya mungkin adalah salah satunya, mengingat saat itu musisi pop ya lumrahnya berempat atau berlima saja sudah cukup. Tapi secuil keraguan saya terhadap komposisi personel Peterpan dijawab dengan lugas seketika melalui musik mereka, terutama di album “Bintang Di Surga”.

Coba saja perhatikan, bagaimana perpaduan antara vokal agak berat dari Ariel, duet gitar antara Lukman dan Uki, lalu betotan bass yang sangat seksi dari Indra, alunan keyboard yang penuh sihir dari Andika, serta gebukan drum yang enerjik dari Reza mampu menjadi komposisi musik yang sangat paripurna di album ini. Jujur saja, Peterpan formasi awal ini adalah salah satu formasi band terbaik sepanjang masa. Semua kebagian porsinya dengan pas, tidak ada yang terlalu menonjol, dan tidak ada yang tenggelam.

Kalau akhir-akhir ini banyak yang memuji sikap cerdas dan bijak Ariel karena salah satu pernyataannya dalam sebuah wawancara, saya sih tidak heran. Sebab saya sudah melihat kecerdasan dan sisi bijak Ariel di album “Bintang Di Surga” ini. Memang sudah sebaiknya tanpa ragu kita sama-sama menobatkan album ini dinobatkan sebagai salah satu album pop terbaik yang pernah ada di sejarah musik Indonesia.