Entah kenapa saya bingung dengan selera masyarakat indonesia yang lebih menyukai tontonan hiburan dibanding pendidikan, kesehatan, sosial, politik, dsb. Jika kita simak dari tahun ke tahun ataupun bulan ke bulan pasti ada saja, satu vidio yang mengegerkan masyarakat Indonesia. Kalo kita ingat ingat ke belakang ada “odading mang oleh”, “Risa culametan” dan yang juga sempat viral kemarin yakni “salam dari Binjai”.

Namun, karena perbincangan yang sedang hangat sekarang yaitu video viral salam dari Binjai maka dari itu saya akan membahasnya lebih dalam. Nah, tentunya di sini kalian sudah tahu apa yang saya maksud dengan video salam dari Binjai. Barangkali ada yang belum tahu, oke jadi singkatnya begini, salam dari Binjai adalah sebuah ucapan salam yang kini viral di media sosial setelah  seorang pria bernama Paris Permandes mengunggah videonya saat memukul pohon pisang sampai tumbang.

Salam dari Binjai; Eksis ya boleh, tapi ngga gitu juga!

Pertanyaan saya, mengapa vidio ini dapat ditonton sebegitu banyak orang di Indonesia? padahal yang dilakukan itu cuma hal sepele hanya melakukan latihan tinju di hadapan pohon pisang, apanya yang lucu ???. Entah selera humor saya yang kurang atau itu memang benar benar lucu bagi netizen Indonesia. Mungkin untuk menjawab sementara permasalahan di atas selera humor saya dan netizen berbeda.

Selain sebagai hiburan semata dengan beredarnya jargon salam dari Binjai ini, tak jarang dari kalangan pemuda yang menirukan aktivitas tersebut sebagai eksistensi di media sosial. Mengutip dari Tribunnews.com menjelaskan bahwa sembilan pemuda di Lamongan, Jawa Timur mengikuti aksi selebgram Paris Pernandes yang viral di media sosial mengucapkan ‘Salam dari Binjai’ sebelum memukuli pohon pisang. Lantas dengan aksi tersebut kepala desa Surabaya, Sunarto memanggil 9 bocah untuk diminta tanggung jawab atas kejadian tersebut.

Toh coba bayangkan itu cuma 9 orang yang menirukan aksi salam dari Binjai, lantas bagaimana jika seluruh pemuda di Indonesia melakukan ritual salam dari Binjai? Hehehe tidak terbayang bagaimana nasib pohon pisang di Indonesia. memang di sisi lain aktivitas tinju di depan pohon pisang memiliki manfaat yaitu sebagai olahraga. tapi kita juga harus ingat jangan sampai dalih ingin mengikuti trend tapi malah merugikan orang lain.

Tidak Cuma Menghibur Tapi Harus mengedukasi

            Setelah melakukan penelitian panjang terkait jajaran konten video viral dari tahun dulu sampai sekarang. Permasalahannya yaitu konten video  hanya dijadikan sebagai hiburan dan seorang kreator tidak memperhatikan video tersebut layak atau tidak jika disajikan kepada masayarakat. Sehingga salah satu dampak yang terjadi adalah generasi penerus bangsa terlena akan hiburan semata hingga dia melupakan kewajibannya sebagai seorang pelajar.

            Tapi saya kira lebih efektif jika konten video hiburan dikombinasikan dengan kegiatan pendidikan. Semisal kita melakukan kegiatan menanam pohon pisang di perkebunan lalu menjelang akhir kegiatan tersebut kita ucapkan salam dari Binjai. Bukankah menarik ? selain hiburan yang kita dapatkan di sisi lain pengajaran bagaimana cara menanam pohon pisang tersampaikan kepada penonton.

Saya pastikan jika memang itu berhasil konten video hiburan dan video edukasi dikombinasikan, maka dengan demikan cepat atau lambat masyarakat Indonesia akan menjadi negara maju dibanding negara yang lainnya hehehe. Ya kayaknya hanya itu yang bisa saya sampaikan mudah mudahahan para pembaca termotivasi untuk bergerak maju dalam memproduksi karya terkhusus dalam dunia digital. Saya akhiri akhiri tulisan ini dengan “ Salam dari Sukoharjo”!

Editor: Nawa

Gambar: suara.com