Sumber pengetahun sebuah generasi adalah apa yang ia lakukan dalam sehari-hari demi terciptanya sebuah zaman yang ideal. Boleh jadi semua yang kita lakukan hari ini akan menjadi buah berharga di kemudian hari. Begitulah jika berbicara tentang apa, bagaimana, dan siapa yang menjadi ujung tombak sebuah generasi. Di zaman kiwari, orang yang tak pernah keluar rumah, tetapi memiliki banyak uang akan tersandung kasus babi ngepet atau ketika kita menikmati rebahan maka akan di cap sebagai kaum pemalas.
Pnadangan seperti itu memang lazim di zaman seperti sekarang. Bak shock culture ketika para emak-emak dan bapak-bapak melihat realitas kehidupan sekarang. Jika anda memiliki waktu luang untuk menikmati tulisan ini dalam selingan kerja atau bahkan tidak bekerja seperti saya (mahasiswa) tak apa, mari nikmati saja hidup yang singkat ini.
Kaum Rebahan
Entah dari mana kata kaum rebahan yang booming hingga sekarang bermula. Mungkin saja karena situasi pandemi yang berlarut tak kunjung usai ini sehingga produktifitas manusia terganggu.
Bagi mereka yang biasa melakukan agenda sampai larut malam, kini hanya bisa dinikmati melalui sebuah pesan singkat yang ramainya pun hanya pada saat tertentu (kelas, kajian, rapat, dan tugas). Namun, pada saat waktu luang mengalami kebingungan ingin melakukan perubahan seperti apa agar menjadi anak kebanggaan bangsa sendiri.
Di sisi lain, menjadi “kaum rebahan” dengan maksud agar memutus rantai penyebaran virus corona. Hal tersebut merupakan sebuah prilaku yang amat sangat bagus dilakukan pada saat ini bukan? (argumen versi saya).
Akan tetapi, jangan anggap sebelah mata pula, kami kaum rebahan bukan berarti tidak ada kerjaan. Bukan berarti kami hanya tidur sepanjang hari, harap dapat membedakan antara tidur dan rebahan karena akan sulit mengartikan tulisan saya jika tidak mengetahui secara detail perbedaan dua hal tersebut
Hal yang sering kami lakukan di setiap hari adalah harus memilih antara nonton drakor atau scroll TikTok atau media lainnya di setiap hari. Sebab, menurut saya, membuat pilihan tersebut tidak lah mudah.
Namun, saya pribadi adalah golongan scroll TikTok. Karena, untuk menonton akan membuat mengantuk dan pusing karena lupa episode terakhir yang ditonton dan aktifitas rebahan menjadi gagal total.
Editor: Nirwansyah
Ilustrasi: Baladena.ID
Comments