Salah satu quotes dari buku Filosofi Teras ‘People exist for one another you can instruct or endure them

Buku yang saya baca berjudul filosofi teras kaya Henry Manampiring, alasan mengapa saya tertarik membaca buku ini. Bagi saya buku ini sangat cocok untuk kaum anak muda di masa sekarang, apalagi yang sering merasakan pikiran buruk, depresi, cemas, rasa takut, kurang semangat, negative thinking  negative about yourself, buang-buang waktu jika masih berada dalam tahap perasaan diatas.

Tentu bagi sebagian orang berat sekali untuk bisa mengubah pikiran negative apa-apa dipikirin menjadi positif thinking menyehatkan pikiran, sering dalam kehidupan pertemanan mendengar kalimat “anda kenapa overthinking anda pd sajalah pikiran anda belum tentu terjadi” Tetapi untuk kaum overthinking negative kalimat tersebut hanya menjadi ah anda tidak mengerti apa yang saya rasakan! Saya percaya banyak orang di luar sana yang hidup dengan kekhawatiran, kecemasan sehari-hari.

Nah dari buku filosofi teras ada banyak hal perlu dihapami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar hidup lebih tenang, memperkuat mental dan menghadapi kesusah hidup.

Hidup selaras dengan alam

Tentu sebagian dari kita pasti bertanya apa yang dimaksud dengan hidup selaras dengan alam, saya pun demikian, apa hidup berdasarkan alam atau kita harus lebih dekat dengan alam. Ya nggaklah setelah saya baca dan pahami hidup selaras dengan alam hidup dengan menggunakan nalar, akal sehat, rasio, dan kemampuaan menggunakannya untuk hidup berkebajikan. Semua orang juga tahu, iya betul tapi tidak semua orang bisa seperti ini. Jika kita ingin hidup Bahagia, bebas dari emosi negative “kita harus hidup selaras dengan alam” artinya kita harus harus menggunakan nalar kita, Ketika kita tidak menggunakan nalar kita, kita akan rentan merasa tidak bahagia karena kita hanya mengikuti hawa nafsu.

Pentingnya memahami bahwa kendali bukan hanya soal kemampuan kita memperoleh, tetapi juga mempertahankan.

Apa sih maksudnya ?

Penting ini untuk paham apa itu “kendali” bukan hanya soal kemampuan kita “memperoleh” tetapi juga “mempertahankan”, sebagain contoh kekayaan, ketenaran, dan Kesehatan memang bisa diusahakan untuk dimiliki, tetapi apakah yakin kita bisa mempertahankannya ? kekayaan bisa lenyap dalam sekejap. Ketenaran bisa lenyap dalam sekejap, persehabatan juga bisa dingin dan mati karena satu hal, misalnya sama-sama naksir dengan orang yang sama. Apakah kita harus pasrah pada keadaan ? sama sekali tidak. Di semua situasi, bahkan saat kita merasa tidak ada kendali sekalipun, selalu ada bahagia di dalam diri kita yang tetap merdeka, yaitu pikiran dan persepsi.

Have courage and be kind. Hiduplah dengan berani dan tetap ramah kepada orang lain.

Relationship. Kamu yang pernah pata hati akibat diputusin semena-mena pasti tahu bahwa rasa cinta dan sayang pasangan kita sesungguhnya tidak bisa dipaksakan. Mau kita rajin memberikan bunga, cokelat, sampai bitcoin kepada kekasih, tapi pada akhirnya perasaannya yang sesungguhnya ada di hatinya.

Kamu menghadapi sidang skripsi. Kita tahu bahwa hasil dari sidang skripsi tidak bisa dimasukkan ke dalam kategori dibawah kendali kita, karena banyak faktor tak terduga di luar kendali kita, seperti mood dosen penguji dosen hari itu, kita sudah belajar yang rajin, benar-benar memahami materi skripsi, Latihan presentase berulang-ulang, sampai power point yang dibuat cantik dan professional. Kita sudah melakukan hal yang bisa dilakukan di dalam kendali kita. Nilai  dari skripsi kita hasil yang berada di kendali kita, jadi menjadi stress dan khawatir mengenai hasilnya adalah hal yang rasional.

Kita seharusnya tidak membiarkan pikiran kita strees, depresi, karena dua hal diatas, saat kita sudah belajar keras untuk ujian, melakukan yang terbaik untuk pasangan, kita bisa mendapatkan kepuasaan dari hal-hal tersebuat tanpa harus menunggu hasil tidak seperti yang kita harapkan, secara mental seharusnya tidak terlalu terpuruk, karena fokus kita adalah pada internal  goal, tujuan internal. Kita tidak perlu meratapi kegagalan secara berlebihan, apalagi sampai mengetuk diri sendiri. Manusia hanya berusaha, ALLAH yang menentukan.

Kerendahan hati. Saat sedang sukses jangan terlena bahwa ini semua hasil “upaya saya sendiri”. Kesuksesan kita juga dipengaruhi oleh banyak faktor di luar kendali kita. Jadi, jangan sombong.

Sebenarnya masih banyak lagi, tapi inilah yang paling menarik bagi saya dalam buku filosofi teras, secara agama, secara psikologi, dan secara ajaran filosofi. Manusia harus bisa mencintai dirinya dengan caranya, tanpa ada rasa iri hati, dengki, strees, depresi, mental lemah, khawatir, baperan, pikiran awan hitam, mudah tersinggung dan marah-marah. Harusnya kita move one dari negative thinking  negative about yourself menjadi positive thoughts on yourself agar menghasilkan mental yang tangguh, kuat dalam menghadapi naik turunnya kehidupan tidak gampang KO kesambar galau. Sekian dari saya !

Editor: Ciqa

Gambar: Gramedia.com