Banyak orang yang membenci sifat malas. Akan tetapi, yang namanya manusia pasti ada rasa malas dalam dirinya. Ada yang bisa menahan rasa malas itu dan ada juga yang tidak bisa menahannya. Sehingga malas menjadi bagian dari gaya hidup sesorang atau bahkan menjadi motto hidupnya. Ya, gaya hidup pemalas. Gaya hidup ini akan berdampak pada performa seseorang saat menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang diberikan padanya.

Banyak yang beranggapan kemalasan tidak akan membawa keuntungan. Orang malas selalu identik dengan ruangan berantakan, selalu menunda pekerjaan, serba instan, dan masih banyak lagi. Rasanya tidak akan ada habisnya jika kita membahas keburukan dari si pemalas. Namun, pemalas juga memiliki kelebihannya loh. Yuk disimak!

Pemalas Lebih Kreatif

Masa sih pemalas itu kreatif? Bukannya mereka mengerjakan tugas saja ogah-ogahan? Pasti banyak yang berpikir seperti itu. Tidak, memang tidak salah, kok. Karena itu yang terlihat dari luar. Akan tetapi, apakah di dalamnya juga seperti itu? Tentu tidak!

Orang pemalas bukannya tidak mau mengerjakan pekerjaannya. Akan tetapi, mereka lebih cenderung mencari cara tercepat dan termudah untuk menyelesaikannya. Terkadang cara-cara instan yang tidak terpikirkan oleh orang biasa, malah muncul di kepala si pemalas. Makanya orang malas cenderung kreatif.

Misalnya, si pemalas harus bolak-balik ke beberapa toko untuk membeli barang. Si rajin tentunya tidak keberatan jika harus bolak-balik, tetapi apakah si malas mau? Hati kecil mereka tentu saja menolak. Jadi, mereka akan memikirkan cara agar bisa pergi ke beberapa toko dalam sekali jalan.

Pemalas adalah Penemu

Siapa bilang si pemalas tidak mungkin jadi penemu? Karena mereka terlalu malas untuk berpikir? Atau karena mereka malas merealisasikan ide-ide yang ada dalam kepala mereka? Tidak! Kenyataannya malah sebaliknya.

Orang malas sungguh sangat menarik, mereka selalu mencari cara agar pekerjaan mereka dapat selesai dengan mudah tanpa harus membuang banyak waktu dan tenaga. Mereka tidak segan-segan memutar otak dengan keras agar bisa menemukan cara untuk mendukung kemalasan mereka. Buktinya banyak penemuan-penemuan yang untuk memudahkan si pemalas. Dan mungkin bisa saja penemu yang telah tercatat dalam sejarah itu sendiri, merupakan orang yang malas.

Contohnya saja mi instan yang sering kita temui sehari-hari. Proses pembuatan mi sendiri tidaklah mudah. Coba bayangkan setiap kali kamu ingin memakan mi, harus melewati semua proses itu. Melelahkan bukan? Maka dari itu diciptakanlah mi instan untuk memudahkan kita, atau dengan kata lain mendukung sisi malas dalam diri kita. Bahkan sekarang mi instan sudah menjamur di berbagai negara.

Menjunjung Tinggi Kepraktisan

Jika ada yang mudah, kenapa tidak? Itu kalimat yang sering kita dengar dari orang yang malas. Dari pada harus melalui proses yang panjang dan berlika-liku, lebih baik segala hal yang praktis pasti disukai oleh si pemalas. Dari pada bolak-balik melakukan hal yang membuang-buang energi, lebih baik bila dilakukan dengan praktis. Pada akhirnya menghemat energi sama saja dengan menghemat waktu, produktivitas juga akan meningkat. Jika ada metode yang lebih gampang, kenapa tidak? Begitulah prinsip si pemalas.

Jauh dari Drama

Percaya atau tidak, orang malas cenderung jarang terlibat drama kehidupan. Membayangkan dirinya terlibat dalam drama yang melelahkan saja sudah membuat si pemalas bergidik ngeri. Percayalah, terlibat dalam drama itu sangat menguras energi. Para pemalas cenderung menjauhi drama, atau sebisa mungkin tidak ingin memicu drama tidak penting. Mereka terlalu malas untuk membuang waktu dan energi mereka untuk hal yang tidak berguna.

Bayangkan jika kamu terlibat dalam suatu perselisihan, pastinya akan menjadi beban bagimu, terutama beban pikiran. Beban pikiran juga akan mengurangi performa saat menyelesaikan pekerjaan. Belum lagi waktu dan energi yang terbuang sia-sia.

Paham Akan Prioritas

Karena prinsipnya si pemalas, yaitu tidak ingin membuang-buang energi dan waktu mereka. Jadi, sebisa mungkin para pemalas melakukan hal-hal yang memiliki tingkat prioritas tinggi. ‘Hal yang prioritasnya rendah? Mungkin kapan-kapan saja dilakukan. Atau akan dilakukan jika ada waktu.’ Begitulah isi kepala dari seorang pemalas. Hal ini membuat mereka tidak mudah terdistraksi dengan sesuatu yang tidak terlalu penting. Karena tujuan mereka adalah cepat menyelesaikan pekerjaan kemudian bersantai. Sangat simple. Namun, terkadang sulit dilakukan.

Gimana? Rasa malas tidak selalu menjadi hal negatif, bukan? Ternyata jika kita mengupas si pemalas, maka kita akan menemukan banyak hal menakjubkan darinya. Bagi yang suka merendahkan dan mencemooh rasa malas, silakan berpikir ulang.

Ingat perkataan Bill Gates, “Aku akan selalu memilih orang malas untuk mengerjakan pekerjaan yang sulit, karena ia akan menemukan cara yang mudah untuk mengerjakannya.” Tapi ingat, jangan sampai terlalu malas untuk mengerjakan apa pun, hingga berakhir menjadi beban keluarga.

Editor: Nirwansyah

Gambar: Adrian Swancar/Unsplash