Belakangan ini istilah Toxic parent seringkali berseliweran di social media maupun menjadi pembahasan kaum milenial. Dilansir dari parenting.co.id, seorang psikolog bernama Sri Juwita Kusumawardhani, M.Psi., Psikolog, mengutarakan bahwa istilah toxic parent merupakan istilah populer yang digunakan untuk menyebut kondisi disfunctional family. Secara umum beliau mendefinisakn bahwa keluarga yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya atau dengan kata lain keluarga yang tidak sehat.

Terkadang pula perilaku toxic parent ini juga terjadi karena pola asuh yang keliru dari orang tua terhadap anak. Hal ini yang dapat memicu seseorang anak merasa kurang nyaman, seperti minder, stress dan lelah ketika sedang berinteraksi dengan orang tuanya. Selain itu, ternyata toxic parent ini juga memiliki beberapa jenis yang didasarkan terhadap pola asuh orang tua terhadap anaknya. Beberapa jenis toxic parent tersebut antara lain:

1. Helicopter Parent

Toxic parent jenis ini dikenal sebagai pola asuh orang tua yang terlalu protektif atau overprotective terhadap anak. Umumnya orang tua dengan tipe ini akan memantau segala aktivitas anak. Mulai dari aktivitas harian yang cukup sepele dan kecil hingga aktivitas lain yang masih ada sangkut pautnya dengan sang anak.

Orang tua dengan tipe toxic parent ini umumnya menganggap semua aktivitas anak mulai dari yang terkecil dan cenderung sepele. Hingga hal-hal besar dan cenderung privasi harus diketahui oleh orang tua. Hal ini menyebabkan umumnya sang anak merasa tidak adanya batasan privasi. Dikarenakan orang tua yang terlalu ingin tahu tentang segala kegiatan anaknya. Bahkan hal ini terkadang bisa terjadi meski sang anak sudah dewasa dan memiliki keluarga sendiri.

2. Dismissive Parent

Selanjutnya adalah orang tua dengan tipikal Dismissive Parent. Orang tua yang memiliki tipe toxic ini lazimnya merupakan orang tua yang memiliki pola perilaku, dan sikap yang menandakan penolakan terhadap anak. Bahkan dalam beberapa kasus mereka tidak akan jarang menghina dan mencemooh anak mereka sendiri. Mereka juga seringkali akan menggangap anaknya sebagai beban dan meremehkan anaknya sendiri.

Bahkan dalam beberapa kasus orang tua dengan tipe Dismissive Parent akan terkesan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas kepada sang anak seperti, “untuk apa dirimu lahir ?” atau “kamu ini hidupnya bikin orang tua susah aja”. Hal tersebut secara tak langsung bisa mempengaruhi mental sang anak dan membuat mereka merasa minder dengan dirinya sendiri.

3. Tiger Parent

Jenis orang tua tiger parent umumnya akan selalu berusahan mendominasi dan melakukan kontrol terhadap anaknya. Hal ini mengakibatkan sang anak akan merasa takut terhadap orang tuanya dan cenderung menimbulkan rasa selalu menurut dengan apa yang diucapkan atau diperintahkan sang orang tua.

Orang tua dengan tipe tiger parent ini juga cenderung sangat perfeksionis kepada anaknya. Mereka akan selalu memaksa anaknya untuk menjadi seperti apa yang mereka mau. Dengan kata lain sang anak tidak memiliki kebebasan mutlak terhadap dirinya sendiri. Hal tersebut juga mengakibatkan sang anak memiliki rasa takut terhadap dirinya dan memiliki rasa percaya diri yang rendah.

4. Narcisstic Parent

Orang tua dengan tipikal narcisstic parent umumnya sangat manipulatif dan juga cenderung suka mengontrol sang anak. Mereka umumnya akan mempengaruhi sang anak atau mengendalikannya secara langsung. Salah satunya adalah memanipulasi sang anak untuk tidak bergaul dengan seseorang yang sebenarnya “baik-baik saja” hanya dikarenakan rasa tidak suka terhadap orang tersebut.

Orang tua dengan tipe ini juga memiliki rasa khawatir akan sang anak yang jika tidak dikontrol akan memiliki sifat yang sangat independen dan mandiri. Selain itu apabila sang anak terlalu lama mendapat pola asuh dengan tipe narcisstic parent ini dikhawatirkan akan membuat anaknya lebih tertutup dengan dunia luar.

5. Explosive Parent

Orang tua dengan tipe explosive parent merupakan orang tua yang cenderung sensitif terhadap keadaan. Mereka sangat mudah marah, emosi dan tidak jarang pula menangis. Tindakan mereka umumnya bukanlah sesuatu yang disengaja, namun keadaan emosi mereka yang tidak dapat dikontrol.

Hal ini berakibat sang anak akan merasa takut berbuat salah kepada orang tuanya, meskipun hal ini bukan murni kesalahan sang anak karena orang tuanya memiliki tingkat kontrol emosi yang kurang stabil.

Nah, itulah sedikit hal mengenai beragam tipe toxic parent. Para orang tua sebenarnya tidaklah jahat, akan tetapi mereka terkadang tidak sadar dengan pola asuhnya yang keliru maka akan menyebabkan pengaruh terhadap anaknya. Tentunya dengan mengetahui beberapa jenis toxic parent ini diharapkan akan menumbuhkan pola relasi yang lebih sehat antara orang tua dan anak di kemudian hari.

Editor : Faiz

Gambar : Pexels