Saya sering kesal ketika berkenalan dengan orang-orang di transportasi umum. Khususnya ketika berkenalan bersama mereka yang berdomisili di luar Jawa Tengah. Wajah saya yang baby face (terlihat seperti anak SMP, padahal sudah mahasiswa). Sering kali membuat mereka ingin berkenalan dengan ku, mungkin hal ini dikarenakan mereka mengira saya sedang nyasar di ibukota.
Terakhir kali saya berkenalan dengan seseorang di Trans Jakarta lalu orang tersebut bertanya “Asalnya mana dek?” “Asalnya Tegal” jawabku. “Kalau Tegal berarti Warteg yah” ujar orang tersebut. Aku pun hanya tersenyum. Saya menyadari bahwa Warteg begitu identik dengan kota ini, Penjual Warteg sudah pasti orang Tegal.
Berbeda dengan Penjual Warung Padang yang belum tentu orang Padang. Oleh karena itu, maka izinkanlah saya untuk memberikan informasi Tegal agar kalian itu tahunya nggak cuma Warteg doang.
Secara Geografis Terdiri dari Dua Wilayah
Terdiri dari Kota Tegal dan Kabupaten Tegal. Perbedaannya adalah Kota dikepalai oleh Walikota sedangkan Kabupaten dikepalai oleh Bupati. Dari segi wilayah Kota Tegal terdiri dari empat kecamatan, kalau Kabupaten Tegal terdiri dari delapan belas kecamatan. Kalau info mengenai wilayah kalian bisa tanyakan kepada Mbah kalian yaitu Mbah Google. Dari segi julukan Kota Tegal julukannya Kota Bahari sedangkan Kabupaten julukannya Japan Van Java.
Gunung Slamet & Guci di Kota Tegal
Gunung Slamet terletak di antara lima kabupaten yaitu Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Purbalingga. Kalau di Kabupaten Banyumas terdapat pemandian air panas Baturraden, maka Kabupaten Tegal juga punya objek wisata yang menyuguhkan air panas dari kaki Gunung Slamet yaitu Guci.
Kota Tegal dengan Bahasa Ngapaknya
Ngapak identik dengan slogan “Ora ngapak ora kepenak”, kemudian aku jadi nyong, kamu jadi kowen. Bahasa ngapak terdiri dari dua jenis yaitu ngapak utara dikenal dengan dialek tegalan dan ngapak selatan dikenal dengan nama dialek banyumasan. Dalam bahasa ngapak tidak mengenal hirarki budaya sehingga tidak mengenal istilah krama alus, krama inggil. Perlu kalian ketahui bahasa ngapak adalah bahasa Jawa murni dan lebih tua usianya dari bahasa Jawa Mataram dan Jawa Majapahit.
Makanan dan Minuman Khas Tegal Terkenal Enak
Ada banyak sekali makanan khas Tegal yang terkenal enak seperti Sate Tegal, Kupat Glabed, Sega Lengko, Latopia, Nasi Bogana, Kupat Bongkok, Kacang Bogares, Soto Tauco, Rujak Teplak, Nasi Ponggol, Tahu Aci, Olos, Glotak.
Sementara minuman khas Tegal yaitu Es Lontrong, Es Sagwan, kemudian tak ketinggalan juga Teh Poci, teh tersebut diseduh dengan menggunakan poci dari gerabah, yang membuat khas adalah penggunaan gula batu.
Tegal Tidak Bisa Dipisahkan Dengan Kerajaan-Kerajaan Zaman Dahulu
Sejarah Tegal tidak bisa dipisahkan dengan kerajaan-kerajaan zaman dahulu, seperti Kerajaan Galuh, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Demak, Kerajaan Pajang, Kerajaan Mataram. Tegal juga tidak bisa dipisahkan dari sosok Ki Gede Sebayu, pendiri wilayah. Beliau merupakan Putra dari Pangeran Onje, keturunan Batara Katong Adipati Ponorogo yang masih punya kaitan keturunan dengan trah Majapahit.
Ceweknya Manis-Manis
Perlu kalian ketahui cewek Tegal itu manis manis loh, apalagi di daerah kampung-kampungnya, kalian pasti akan terpesona dan berujar “Kau bidadari jatuh dari surga tepat di hatiku”. Saking manisnya cewek cewek di sini, banyak teman-teman saya sesama orang Tegal yang sedang sama sama mengadu nasib di Jakarta memiliki cita-cita tetap nikah sama orang Tegal, mereka berujar “Nyong ta ndueni cita-cita nikahe tetep karo wong Tegal”.
Itulah beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang Tegal, dan sebenarnya, masih banyak sekali. Namun karena saya takut dikira sombong, menceritakan tentang kota tercinta, saya cukupkan sekian. Mudah-mudahan dengan membaca ini pengetahuan kalian tentang Tegal tidak hanya sebatas tentang Warteg.
Comments