Kini siapa yang tak kenal dengan Habib Rizieq? Seorang tokoh pemimpin dan pendiri sebuah organisasi bernama Front Pembela Islam atau FPI. Namanya semakin membesar ketik ikut serta memimpin aksi demonstasi 2 Desember 2016 atau yang kita kenal aksi 212. Aksi yang sedikitnya ribuan massa ini menuntut Gubernur DKI Jakarta waktu itu, yaitu Basuki Tjahja Purnama (Ahok), yang dinilai telah menistakan agama.

Setelah itu Habib Rizieq pergi ke Arab. Dikutip dari kompas.com, pelarian beliau ke Arab berawal ketika diputuskan oleh sang pujaan hati beliau tersandung masalah pornografi dan penghinaan Pancasila. Setelah itu, beberapa kali beredar kabar tentang kepulangan Habib Rizieq, tapi tak kunjung pulang juga.

Akhirnya di awal bulan November 2020, lewat akun Youtube Front TV, Sang Habib menyampaikan langsung kepulangannya pada 9 November dan akan sampai di Indonesia 10 November.

Tapi, kalian kepikiran ga sih, apa yang bakal Sang Habib lakukan setelah sampai di Indonesia? Yang pasti beliau bakal bertemu keluarga, silaturahmi dengan teman-temannya, ya hal-hal basic yang bakal orang lakuin kalo baru sampe ke tanah airnya.

Akan tetapi, kalau penulis jadi Habib Rizieq, ini yang bakal penulis lakukan setelah sampai di Indonesia:

Menuju Rumah Makan Padang dan Warteg

Kita semua tahu rumah makan padang dan warteg adalah salah satu makanan rakyat yang populer. Kira-kira Sang Habib di sana makan ayam pop ga ya? Makan rendang ga ya? Makan nasi sayur oseng-oseng ga ya? Kalo engga, apa ga kangen?

Penulis yang sempat umroh 9 hari di Arab saja sudah enek sama makanan mereka dan kangen puol dengan rendang dan oseng-oseng warteg yang bener-bener otentik cita rasa Indonesia. Gimana beliau yang menetap di sana sejak 2017. Atau mungkin beliau lidahnya udah berbudaya ke-arab-araban?

Kembali Srawung dengan Masyarakat

Dari Aisyah r.a., dari Nabi Muhammad Saw. bersada, “Tidak henti-hentinya Jibril memberikan wasiat kepadaku tentang tetangga sehingga aku menduga bahwa ia akan memberikan warisan kepadanya.” (Bukhari, Muslim, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi). Nah, hal selanjutnya yang bakal penulis lakukan adalah kembali srawung sama tentangga. Srawung adalah istilah Jawa yang berarti berkumpul atau bertemu yang dilakukan oleh lebih dari satu orang atau kelompok.

Apa ya, seorang Habib Rizieq tidak kangen juga sama tetangga-tetangganya? Pastinya Sang Habib akan sangat memuliakan tetangga-tetangganya dengan bersilaturahmi, mungkin mengundang tetangganya, datang kerumah-rumah atau mungkin ikut cakruk bareng. Tidak lupa pula membawa oleh-oleh coklat bentuk batu dari Arab. Hehehe.

Bertemu Pak Ahok

Kalo aku jadi Habib Rizieq, hal selanjutnya yang akan aku lakukan adalah menemui Pak Ahok. Mungkin sampe sini ada yang ga setuju dengan hal ini, “ngapain seorang Habib Rizieq ketemu sama Pak Ahok?”. Tidak ada salahnya juga untuk bersilaturahmi.

Kita pasti pernah dengar cerita tentang seseorang yang setiap harinya melempari Rasulullah SAW dengan kotoran hewan. Namun, suatu hari ketika orang tersebut tidak melempari beliau lagi, beliau malah bingung dan mencari orang tersebut dan hebatnya menjenguknya ketika sakit.

Sampai sini paham? Tidak ada salahnya bertemu, berteman dengan seseorang yang pernah menyakiti kita. Toh, ketika hubungan menjadi baik akan ada hal-hal baik lainnya yang menyusul pada dua orang yang memiliki hubungan baik. Sama mantan pun juga gitu, ehee~

Tiga hal tersebut yang bakal penulis lakukan kalo jadi Habib Rizieq. Semoga dengan datangnya kembali beliau di Indonesia, bisa memberi semangat persatuan antar umat beragama. Kemudian, penulis ingin menyampaikan pesan untuk Habib Rizieq. Pertama, tolong bawain oleh-oleh coklat bentuk batu untuk semua yang menunggu kepulangan anda di Indonesia. Kedua, coba main-main ke Majelis Lucu Indonesia, siapa tau jadi pendampingnya Habib Husen di acara Pemuda Tersesat. HEHEHEHE…