Selama pandemi nggak diragukan lagi kalau banyak kegiatan yang dilakukan di rumah. Oleh karena itu, banyak orang yang mengeluhkan tentang berat badan yang “kok, rasanya jarum timbangan bergeraknya ke kanan terus, sih.” Wajarlah, selama di rumah pasti lebih banyak makan dan rebahan aja. Ya, nggak semua orang sih. Sebagian termasuk saya. Hehe.
Apalagi di kala bulan Ramadhan. Biasanya, ketika sedang berpuasa, karena perut kosong seharian nggak jarang akan kalap makan ketika buka puasa. Nah, ini kacau banget kan. Apalagi yang sedang diet. Kecemasan-kecemasan semacam ini lah yang sering sekali dirasakan orang yang sedang mati-matian menjalankan diet.
Padahal pemikiran semacam itu salah kaprah! Dulu waktu saya masih merasa tubuh saya gendut sekali, saya berusaha diet ketat dengan nggak makan apa-apa. Iya, hanya berbekal air putih saja sehari delapan hingga dua belas gelas. Waktu itu otak saya belum terbuka sepertinya untuk menerima cara diet yang benar.
Saya masih merasam ya memang harusnya seperti itu. Akan tetapi, setelah itu apa yang terjadi? Saya jadi lebih cepat lelah dan lemas. Ya, jelaslah saya nggak makan dan nggak olahraga sama sekali. Jadi, tubuh rasanya lemas dan nggak bertenaga.
Kalau sekarang, saya tahu banyak tentang cara diet yang baik dan benar. Lumayan sih, nggak banyak-banyak amat. Hehehe. Ternyata cara yang benar untuk diet yang optimal itu, ya dengan mengatur asupan kalori harian kita. Lebih gampangnya makan saja apa yang kita suka. Nggak usah takut dengan makanan! Makanan bukan musuh manusia kok. Tapiii….ada tapinya. Tapi, nggak boleh makan lebih dari TDEE kita. Lantas, apa itu TDEE?
Pola Makan ala TDEE
Total Daily Energy Expenditure (TDEE) adalah total energi yang dibakar oleh tubuh manusia setiap harinya. Kalau mau tahu berapa angka TDEE, kita bisa cek dengan menggunakan kalkulator TDEE. Banyak kok di situs-situs, gratis pula. Saya kasih contoh, ya. Angka TDEE saya sekarang 2.189 kalori per hari.
Nah, karena saya sedang diet sekarang saya harus makan sesuai dengan angka TDEE saya tadi itu. Namun nggak boleh lebih. Ya, karena kalau lebih jadinya lemak dong. Angka TDEE tiap orang tentu berbeda-beda. Tergantung dengan berat badan dan tinggi badan saat ini.
Makan sesuai TDEE itu enak, lho. Nggak boleh lebih nggak boleh kurang. Harus pas. Apa pun yang kekurangan atau kelebihan itu kan nggak baik tah. Kebanyakan orang yang diet hanya paham tentang mengurangi makan dan olahraganya saja. Padahal nggak seperti itu. Makan sesuai TDEE sambil diimbangi dengan olahraga, itu kunci utamanya.
Saya sekarang tetap menyantap nasi dan lauk pauk apa pun. Ngemil juga kadang-kadang kalau sedang mood. Pokoknya apa pun dimakan untuk memenuhi asupan kalori harian sesuai TDEE saya. Saya lebih banyak minum air putih dan olahraga rutin setiap hari. Ya, saya berusaha meniknati saja apa pun yang saya makan sekarang. Namun, memang saya tidak konsumsi gula sama sekali sekarang. Wah, saya merasa jadi orang paling sehat sedunia. Haha.
Momok Menakutkan
Selama ini makanan masih jadi momok menakutkan buat orang yang sedang diet. Seperti saya dulu. Namun, sekarang setelah tahu metode yang benar jadi nggak takut lagi makan apa pun yang disukai. Yang paling penting, ya itu. Menyantap apa pun yang disukai. Jangan dihindari. Justru kalau makan nggak sesuai TDEE, malah susah lho kurusnya. Hiii.
Jadi, kalau suka ice cream ya silakan dinikmati saja ice cream. Kalau suka coklat makan saja coklat. Asal semua sesuai batasannya. Nggak kurang dan nggak lebih. Intinya penuhi asupan kalori harian sesuai dengan TDEE kita. Sekarang banyak kok aplikasi calorie tracker di play store. Tinggal pilih mana yang mau dipakai. Jadi mudah kalau ingin tahu sudah berapa banyak kalori yang sudah dikonsumsi per harinya.
Jujur, saya sampai saat ini kadang masih was-was kalau mau makan sesuai TDEE. Karena masih mbatin, kalau makan gorengan satu biji langsung bikin gendut nggak, ya? Makan kue langsung bikin bengkak nggak ya? Hah. Harusnya sih nggak boleh begitu. Hanya saja saya mulai memberanikan diri untuk makan apa yang saya suka sesuai TDEE saya sekarang biar diet saya menyenangkan.
Kalau kata orang-orang berpengalaman sih, jadikan diet itu se-menyenangkan mungkin. Diet nggak seharusnya menyiksa diri. Jadi, kalau dietnya enjoy, nggak hanya berat badan yang turun, tetapi yang lebih penting ya sehat walafiat.
Editor: Nirwansyah
Gambar: Boxing Evolution
Comments