Gagal SBMPTN mungkin jadi hal yang cukup berat, sebab berkuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi kebanggaan sekaligus impian bagi sebagian orang. Bukan hanya soal kualitas, namun juga biaya pendidikan lebih terjangkau menjadi alasan kuat mengapa PTN diminati.

Belum lagi, faktor sosial yang menganggap bahwa seseorang yang tidak berkuliah di perguruan tinggi negeri tidak bisa mendulang kesuksesan, menambah panjang daftar alasan seseorang mati-matian berjuang untuk berkuliah di perguruan tinggi negeri. Berbagai jalur di jejaki demi bergabung dengan kampus idaman, salah satunya dengan mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Namun dekimian, perkara diterima SBMPTN memang tidak pernah mudah. Menurut Prof Moh Nasih, Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTPMT), di tahun 2021 ini terdapat 184.942 yang diterima dari sebanyak 777.858 pendaftar SBMPTN. Yang artinya hanya 23,77 % dari seluruh pendaftar yang diterima pada SBMPTN ini, sisanya harus berteman dengan penolakan.

Maka seharusnya menjadi sebuah kewajaran jika banyak yang gagal di jalur seleksi ini. Eitss tapi apa jadinya jika hal itu terjadi lebih dari satu kali? Nah,kali ini kami akan mencoba merangkum beberapa pendapat mengenai SBMPTN bagi mereka yang gagal diterima lebih dari satu kali. Gimana sih rasanya jadi mereka? Penasaran?Yuk simak!

Bagaimana perasaannya saat mengetahui ditolak SBMPTN lebih dari sekali?

Rico, Magetan (20) : Sedih jelas, tapi kan sebenarnya sudah pernah berkuliah dulu (swasta) terus keluar, karena sudah ambil pilihan jadi sudah siap sama konsekuensi yang diambil.

Ocha, Yogya (20) : Ya antara sedih dan kecewa. Sedih dan kecewanya karena aku sendiri jadi nggak bisa buktiin ke orang tua kalau aku selama ini sudah belajar dengan baik, ikut les juga, tapi hasilnya masih gagal.

Gabriel, Medan (19) : Kesan pertama biasa aja, karena saat itu belum terlalu niat. Terus nyoba yang kedua, belum lolos juga rasanya sedih. Setelah mati-matian, akhirnya di tahun ketiga diterima walau di pilihan kedua.

Widya, Bali (21) : Perasaannya sih kecewa yang karena sudah berjuang setahun, saya malu juga karena teman-teman yang seperjuangan juga sudah berhasil.

Bagaimana kemudian bangkit dari keterpurukan? Ada tips?

Rico : Ingat tujuan besar sih kalau aku. Hidup nggak berakhir hanya sebatas karena ditolak masuk PTN jalur SBM. Jalan masih panjang, masih banyak peluang lain.

Ocha : Aku disemangatin teman-teman aku dan keluargaku kalau kegagaln itu bukan akhir dari segalanya, aku masih bisa kuliah di perguruan tinggi swasta. Mulai belajar dan semangat lagi. Tanamin prinsip kalo masuk swasta bukan karena kita nggak pinter tapi semua keberhasilan tergantung dari diri kita yang mau berusaha.

Gabriel: Kalo aku dulu sempat putus asa dan rasanya ingin menghilang dari dunia ini, merasa jadi beban orang tua dan teman-teman. Tapi setelah itu aku sadar kalau sukses itu bisa di mana aja dan kapan aja, asalkan kita mau menekuni itu.

Widya: Kalau aku sih percaya ada yang lebih baik nantinya untuk didapatkan. Aku tetap merasa yakin bakalan diterima di kampus impian, dan akhirnya benar akhirnya diterima juga.

Apa hikmah yang bisa dipetik saat ini? Barangkali ada sesuatu yang didapatkan setelah berproses sampai hari ini?

Rico : Tentang lapang dada, sesuatu yang nggak ada harganya. Pokonya memperbaiki niat soalnya belum benar-benar lurus sih dulu.

Ocha : Hikmahnya yang aku pikirin saat ini aku di kampus swasta masih sempat masuk organisasi karena tugasnya bisa dibilang lebih ringan dari PTN, kalo masuk negeri mungkin nggak bisa organisasi karena nggak bisa multitasking.

Gabriel : Belajar dari pengalaman, jangan ulangi kesalahan yang sama. Kalau mau dapetin yang kita mau, harus berusaha semaksimal mungkin. Kalau sudah maksimal tapi ternyata tidak sesuai ekspektasi kita, berarti rezeki kita hukan disitu dan jangan langsung menyerah Tuhan pasti punya rencana yang lebih baik.

Widya: Hikmah yang aku dapat adalah berjuang pasti perlu pengorbanan, pengorbanan waktu minimal buat dapet jurusan yang tepat.

Nah, sudah tahu kan pendapat tentang SBMPTN dari mereka yang gagal lebih dari satu kali. Jadi, buat teman-teman di luar sana yang merasakan hal yang sama, jangan sampai sedih berkepanjangan. Bangkit dan kejar lagi mimpinya. Gagal SBMPTN bukan akhir dari segalanya.

Editor : Hiz

Foto : Pexels