Sebagai generasi muda yang masa kecilnya ditemani oleh Uzumaki Naruto, bukan hal yang aneh apabila saya kerap kali menulis opini berkenaan dengan  series anime garapan Masashi Kishimoto yang satu ini.  

Cukup banyak tulisan bertemakan Naruto yang sudah saya tulis.  Entah yang saya simpan sebagai  kenangan pribadi di jurnal harian ataupun opini-opini yang sudah dipublish oleh media.  

Sudah jelas Naruto adalah karakter favorit saya sepanjang berjalannya cerita.  Ketampanan Neji, kecerdasan Shikamaru, dan sifat misterius Shino, tak dapat menggeser posisi Naruto di hati saya. Eakkkk…

Saya dibuat jatuh hati dengan sifatnya yang mudah bergaul, asyik, dan yang paling penting menghargai nilai-nilai pertemanan.  Meskipun dalam beberapa kesempatan cenderung naif, bodoh, dan ceroboh, namun saya terima deretan kekurangan yang ada dalam diri Naruto ini.  

Berbicara tentang Naruto, saya jadi membayangkan apa jadinya jika bocah pecinta ramen ini hidup dan tinggal di Indonesia.  Menjadi tetangga yang tinggal bersebelahan dengan saya.  Kira-kira pekerjaan apa yang akan dijalaninya? Adakah dia akan terjun ke dunia perpolitikan dan menjadi kandidat presiden di pemilu 2024 nanti? Bersaing dengan Ganjar, Anies, dan Prabowo.  

Atau justru akan menjadi seorang pekerja lapangan karena sudah kapok mengurus masalah administrasi Konoha yang tak kunjung selesai.  Mengingat Naruto kerap dibuat stres oleh tumpukan kertas yang ada di atas meja kantornya.  

Berikut hasil pikiran gabut sebelum tidur saya mengenai pekerjaan yang cocok untuk Naruto jika hidup dan tinggal di Indonesia.  Maka, jika memang jinchuriki Kyuubi ini datang kepada saya, meminta wejangan sebagai warga lokal Indonesia, saya akan memberinya beberapa saran agar ia bisa memilih pekerjaan yang tepat sasaran dengan kemampuan dan minatnya.  

Naruto tak Boleh Terjun ke Dunia Politik 

Sudah pasti, jika Naruto berkonsultasi pada saya berkenaan dengan pekerjaan apa yang harus ia pilih, saya jelas-jelas tak akan menyarankan Naruto untuk terjun ke dunia politik, apalagi menjadi orang nomor 1 di Indonesia.  Sifat Uzumaki yang cenderung naif dan melihat dunia terlalu optimis, dapat menjadi bumerang tersendiri bagi dirinya dan negara kesatuan Indonesia.  

Bayangkan saja jika Naruto jadi presiden.  Saya agak takut Indonesia di masa kepemimpinannya malah jadi sarang bagi teroris internasional.  Ia akan bersahabat dekat dan akrab dengan orang-orang seperti mereka.  

Mengingat dalam seriesnya, Naruto cukup terobsesi dengan keturunan Uchiha berlabel teroris.  Tentulah ini bisa menjadi ancaman serius.  Bukan hanya bagi Uzumaki, namun juga bagi keamanan negara.

Meskipun sebelumnya saya pernah menulis berkenaan “5 Hal yang Terjadi Apabila Naruto Jadi Presiden Indonesia” di kanal milenialis.id, namun selagi bisa dicegah, amat sangat disarankan untuk memilih kandidat yang lain.  Bahkan saya merasa Shikamaru dengan kecerdasan, ketenangan, dan perhitungannya lebih layak dijadikan seorang pemimpin dibanding Uzumaki.  

Ditambah lagi, politik di Indonesia jauh lebih kompleks dibanding perpolitikan di Desa Konoha.  Selain cakupannya yang bukan hanya sekedar desa, namun negara, Indonesia juga negara di dunia nyata yang benar-benar ada, tak seperti Desa Konoha yang hanya ada di dunia fiksi belaka.  

Yah, pada intinya Naruto is a great friend, but not a good leader. 

Maka, berikut pekerjaan-pekerjaan yang lebih cocok dikerjakan oleh Uzumaki dibanding duduk di bangku pemerintahan. 

Penceramah 

Ceramah no jutsu merupakan salah satu jutsu terkuat yang dimiliki Naruto.  Mengingat efek jutsu satu ini mampu membuat lawan mengikuti perintah, ideologi, dan kemauannya.  Mirip-mirip seperti brainwashing bukan? Membuat seorang ninja bertekuk lutut dan insaf seketika setelah diceramahi Uzumaki di medan pertempuran.  

Dengan bakat ceramah no  jutsunya yang sudah terasah sejak masih berumur 12 tahun, saya rasa Naruto cocok dan cukup mampu menjadi seorang penceramah.  Mengisi khutbah jumat di masjid-masjid yang tersebar di Indonesia.  

Dengan kelihaiannya bicara dan bersilat lidah, bisa saja kantuk yang sering menyerang jamaah saat bagian khutbah, dapat teratasi jika yang mengisi khutbah adalah Bapak Ustadz Uzumaki Naruto ini. 

Anggota Mliter 

Tentulah sudah menjadi pengetahuan umum bagi fans Uzumaki, bahwa bocah berambut kuning yang banyak tingkah ini dijadikan wadah monster ganas dengan chakra (kekuatan) yang sangat besar bernama Kyubi.  

Ya, meski di awal cerita Naruto tampak kesulitan dalam mengendalikan kekuatan Kyuubi yang ada dalam tubuhnya, namun seiring berjalannya waktu, kita semua tahu bahwa Uzumaki berhasil mengendalikan Kyubi, bahkan menjadikannya sahabat dekat yang bisa diandalkan untuk memenangi pertempuran.  

Dengan Kyuubi yang sudah menjinak di hadapan Naruto, maka Kyubi bisa dijadikan alat pertahanan negara.  Uzumaki bisa mendaftarkan diri sebagai anggota militer yang melindungi keamanan tanah air Indonesia.  Pekerjaan yang sepertinya cocok untuk para jinchuriki Konoha.  Mengingat dalam seriesnya monster (biju) kerap kali dijadikan senjata untuk melindungi negara.

Aktivis Sosial 

Sifat Naruto yang menghargai pertemanan, berjiwa sosial, dan memiliki empati tinggi membuatnya cocok menjadi seorang aktivis sosial.  Nantinya, ketika datang ke Indonesia, Uzumaki akan mengikuti berbagai macam kegiatan kerelawanan.  Entah itu dikirim ke daerah perbatasan atau membantu korban bencana alam.  

Naruto tentulah akan menjalaninya dengan senang hati, bahkan meski tak diberi upah sama sekali.  Karena begitulah sifat dasar yang dimiliki oleh bocah yang telah menghibur masa kecil saya ini.  Panjang umur orang-orang baik.  

Editor: Assalimi

Gambar: Google