Sejak kami memutuskan membeli TV lagi, (iya karena TV sebelumnya rusak dimakan usia dan baru niat beli setelah berbulan-bulan kemudian) ibu saya mulai aktif nonton sinetron lagi. Sebenarnya saya agak khawatir karena kebiasaan baru ini mengubah jam tidur ibu saya sebelumnya. Jika biasanya jam 8 malam keatas ibu sudah masuk kamar, mulai mapan mencari posisi tidur yang nyaman, sejak membeli TV dan gandrung sinetron lagi, pada jam segitu ibu saya masih deg-degan mantengin TV. 

Apalagi kalau bukan nontonin Mas Al yang dingin, Mbak Andin yang selalu disalahkan, dan Elsa yang suka keterlaluan. Karena sudah ketinggalan banyak episode sebelumnya, ibu saya jadi kayak nggak mau mengulang kesalahan untuk kali kedua. Sebelum jam tayang sinetron favoritnya mulai, beliau sudah terlebih dahulu nyalain TV. Kalau telat dan Sinetron Ikatan Cinta keburu tayang, pasti keluar kalimat penyesalannya. “Duh, jebul kok wis tapuk”.

Singkat cerita, pada akhirnya saya ikut duduk di sebelah ibu saya mantengin Ikatan Cinta. Setelah nonton beberapa episode ini saya jadi gregetan bukan main. Bagi saya, sinetron Ikatan Cinta nggak masuk akal blass. Hal ini jelas bikin saya makin khawatir dengan ibu saya yang tiap malam mengonsumsi sinetron ini. Opini saya ini nggak mengada-ada, saya punya argumentasi yang kuat. Sabar. Saya jelasin sekarang juga. 

Bukti Sinetron Ikatan Cinta yang Nggak Masuk Akal 

Ketika Reyna, mantan anak angkat Andin dan Al diajak Nino dan Elsa berenang, kita bisa melihat cerita demi cerita yang nggak masuk akal. Jadi gini, saat itu Nino hendak membayar pesanan burger, tapi ternyata dompet dan HP-nya ketinggalan di mobil. Bersegeralah dia mengambilnya. Mau nggak mau, tugas menjaga Reyna sepenuhnya ada di tangan Elsa, istri Nino. Sambil menunggu pesanan jadi, Elsa mengajak Reyna ke pinggir kolam. Dia pun turut membujuk Reyna yang tampak ketakutan agar mau berenang. 

Mendadak, Elsa mendapat panggilan telepon. Dia pun menjauh dari kolam renang untuk mengangkatnya. Sembari menunggu Elsa, Reyna main balon sendiri di pinggir kolam. Tapi ternyata balon itu terbawa angin dan masuk kolam. Reyna berusaha meraihnya tapi malah kecebur. Reyna yang katanya trauma dengan air karena pernah tenggelam itu akhirnya tenggelam lagi. 

Bak malaikat penyelamat, Andin datang di waktu yang tepat. Tanpa memperdulikan dirinya yang juga trauma karena pernah tenggelam, dia segera masuk kolam menyelamatkan anak kesayangannya. Akhirnya, keduanya tenggelam bareng. Eh ternyata, penyelamat yang sebenarnya sungguhan datang di waktu yang tepat. Al dan Nino segera membawa keduanya ke darat. 

Dimana nggak masuk akalnya? Andin tenggelam. Itu nggak masuk akal bagi saya. Pada episode selanjutnya, ketika Elsa hendak merebut rekaman CCTV di HP Rendy -asisten pribadi Al- Elsa tak sengaja jatuh ke kolam Andin dan Reyna tenggelam kemarin. Ternyata, kedalaman kolam itu sebatas dada Elsa. Melihat tinggi Andin yang nggak terpaut jauh dari Elsa, masak iya dia bisa tenggelam begitu aja? Oke pernah trauma, trus bisa gitu ya langsung tenggelam dengan upaya penyelamatan diri yang minim sekali? Oh mungkin volume airnya sudah banyak menyusut. 

Bukti Sinetron Ikatan Cinta yang Nggak Masuk Akal (2)

Kalau skenario ini masih masuk akal buat kalian, saya kasih bukti selanjutnya. Masih ada kaitannya dengan Elsa merebut HP Rendy. Rekaman CCTV yang dimaksud tadi adalah rekaman TKP Reyna tenggelam. Nah karena Rendy kecebur kolam, HP-nya auto kecipratan air. Walaupun nggak masuk air juga ya. Tapi, hal ini nggak bikin Rendy, seorang asisten pribadi horang kaya punya inisiatif dan aksi strategis. Dia memilih datang sendiri ke panti asuhan untuk memperlihatkan rekaman CCTV itu alih-alih mengirimkannya via WA atau media lain. Astagaaa. Hal itu justru baru dilakukan setelah doi kecelakaan. Telat mas, telattt. 

Saya nggak habis pikir, Al yang notebene punya jabatan prestisius di perusahaan, pendidikan tinggi, dan punya bisnis sendiri ini masih punya asisten pribadi yang minim inisiatif seperti itu. Lah kalau sejak awal Rendy sudah mengirimkan itu video selepas mendapat salinan rekamannya, kan kelar urusan. Nggak ada tuh ibu saya dibikin deg-degan karena Rendy harus kecelakaan, lari marathon sampai panti asuhan dengan kaki pincang, dan HP yang nge-hang di depan ibu panti. 

Manajemen Problem Solving yang Buruk

Nggak cuma di situ, sinetron ini juga memperlihatkan manajemen problem solving yang nggatheli sekali. Ibu panti yang sebenarnya adalah pihak yang paling bertanggungjawab menjaga Reyna, justru menilai kecelakaan tersebut dari satu kesaksian saja. Lebih parah lagi, cerita Elsa lah yang dijadikan patokan untuk membuat kebijakan atas hak asuh Reyna selanjutnya. Padahal Elsa ini menutupi kejadian sebenarnya agar dirinya nggak disalahkan. 

Betapa nggak bijaknya ibu panti beserta staf pengawas ini. Mereka nggak kenal tuh tahap klarifikasi, tabayyun dan investigasi yang sungguhan. Yang bikin gregetan lagi, baik Al, Andin maupun Nino nggak ada inisiatif ngasih penjelasan ulang kejadian yang sebenarnya. Jann ora masuk akal blas!

Kalau bukti lainnya saya sertakan di sini juga, tulisan ini bakal terlalu panjang. Kalian cari dan telaah sendiri saja ya, coba bagaimana pendapat kalian. Kalau menurut saya, nggak apa jika sinetron kudu banyak problem, tapi jangan mengkhianati akal sehat juga dong. Udah ah, saya capek emosi terus. 

Penyunting: Halimah
Sumber gambar: www.tabloidbintang.com