Kalau mendengar nama Naruto, apa yang pertama kali terbayangkan? Kalau saya, sih langsung berpikir “Oh, itu anime!” Memang respons yang biasa jika dibandingkan dengan para penggemar anime lain. Eits, tapi saya punya bayangan yang lebih dari itu—makanannya. Ya, saya sangat senang ketika melihat makanan yang disajikan dalam bentuk gambar anime, apalagi animasi keren.

Rasa laparnya jadi bertambah. Selain itu, gambar yang memiliki kualitas lebih dari biasanya akan lebih menarik untuk dilihat dan mungkin bisa mengundang lebih banyak banyak penonton.

Nah, kalau membahas anime yang bertemakan makanan, sudah pasti saya rekomendasikan Shokugeki No Souma. Berawal dari anak koki yang masuk sekolah memasak, lalu menantang seniornya untuk berkompetisi. Setelah itu, jalan ceritanya ya hanya seputar kompetisi memasak, kalah, kompetisi lagi, menang. Seperti itu saja.

Akan tetapi, yang menarik di sini adalah penyajian gambarnya yang sangat keren. Sempat berpikir, kapan ya Indonesia merilis anime bertema makanan seperti itu? Siapa ya illustratornya? Apakah ada kerja sama dengan orang asing? Pasti keren jika illustratornya anak bangsa tulen. Dan tentunya akan menggiurkan juga.

Gambar Anime Masakan Nusantara

Harousel. Ya, jawaban dari pertanyaan tadi adalah Alfeus Christie atau Harousel. Ia seorang kreator handal yang menyajikan masakan nusantara dengan tampilan mirip seperti gambar anime. Mulai dari bakso, martabak telur, sate, sampai makanan-makanan daerah lainnya terlihat menggiurkan setelah berada di tangan beliau.

Tak hanya itu, Harousel ternyata juga seorang illustrator game Bubur Ayam Express. Kalau kalian juga pernah menonton Sasa Anime Series, itu juga buatan Harousel. Mungkin kalau ada anime series, khususnya tentang makanan yang menggambarkan keragaman nusantara dengan durasi lebih lama dari itu, kualitas perfilman Indonesia akan semakin bagus. Nggak harus langsung ke film juga, sih. Bikin iklan yang lebih lama sedikit lagi juga boleh, hehe.

Karya anak bangsa yang bagus dan keren ini patut sekali untuk diapresiasi. Dengan menghargai sang illustrator dan karyanya, orang-orang seperti ini akan betah untuk terus berkarya dan membanggakan Indonesia. Jangan sampai Si Anak Bangsa pergi ke negara lain dan malah mengembangkan karyanya di negara tersebut. Kalau mereka sudah berhasil, baru menyesal dan mengakui itu karya anak bangsa. Sangat klise. Semoga hal-hal seperti ini tidak terulang kembali.

Editor: Nirwansyah

Ilustrasi: Diadona.id