Sudahkah mengajak ibu cerita hari ini? Akhir-akhir ini, kita disibukkan dengan berbagai macam kegiatan. Mulai dari kegiatan akademik seperti sekolah/kuliah online, UTS, Tugas Akhir, Ujian praktek, praktikum, dan masih banyak lagi. Lalu kegiatan organisasi seperti mengadakan webinar, rapat online, diskusi online. Juga kegiatan part-time/bekerja dari pagi hingga petang yang menyita banyak waktu.

Belum lagi jika tergabung dalam aktivitas sosial kemasyarakatan yang harus mengabdi untuk membantu masyarakat yang sedang mengalami bencana/musibah. Dari sekian banyak kegiatan yang harus dilakukan, tidakkah kamu melupakan sesuatu?

Sudahkah Mengajak Ibu Cerita?

Ada seseorang yang dengan tulus, setia dan bersabar menemani dan mendukungmu dalam berbagai kegiatanmu. Seseorang yang dengan kehadirannya saja sudah bisa menyemangatimu. Seseorang yang dengan senyumnya saja sudah bisa menenangkanmu. Seseorang yang dengan ucapannya saja sudah bisa menyadarkanmu. Seseorang yang dengan peluk hangatnya sudah bisa melindungimu.

Iya, seseorang itu adalah ibu. Sudahkah kamu mengajak ibu bercerita hari ini?

Setiap sore atau malam, aku berusaha untuk meluangkan waktuku bercerita dengan ibuku. Aku menceritakan kegiatan-kegiatan yang aku lakukan hari itu. Ibuku juga menceritakan kegiatan yang dilakukan olehnya hari itu. Seringkali ibuku membahas cerita-cerita lama tentang masa mudanya yang sudah pernah diceritakan padaku.

Terkadang ibu bercerita ngalor-ngidul sampai yang kami bahas banyak sekali. Bahkan terkadang membahas politik, ekonomi, pendidikan. Juga flashback masa lalu, saat bapak dan ibu pertama kali bertemu, saat ibuku KKN, saat ibuku kuliah, juga membahas masa kecil anak-anaknya dan masih banyak lagi. Saat ibu sedang bercerita, aku duduk di sampingnya, atau terkadang berbaring di sebelahnya, atau juga terkadang aku memijat tangan dan kakinya.

Percakapan kami akan berakhir saat ibuku sudah mulai mengantuk. Ibuku akan mulai berpindah posisi dan mengatakan “Dik, ojo lungo sek sedurunge aku turu” (“Dik, jangan pergi dulu sebelum ibu tidur”). Nggak sampai 15 menit, biasanya ibu sudah tertidur dan aku kembali ke kamar untuk mengerjakan tugas atau melakukan kegiatan lain.

Aku sudah membiasakan kegiatan bercerita ini semenjak kakak perempuanku bekerja di luar kota. Biasanya kakak perempuankulah yang mengajak ibu bercerita. Sebagai gantinya, aku yang anak ke dua melakukannya. Mendengarkan cerita ibu sangat asyik dan seru. Ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil. Pengalaman-pengalaman orang tua memang pembelajarkan nyata yang harus juga dipelajari. Karena pengalaman adalah guru terbaik.

Ajaklah Ibumu Bercerita

Jika kamu belum melakukannya, lakukanlah. Ajaklah ibumu bercerita. Ibumu pasti akan menyukainya. Jika kamu sudah melakukannya, teruslah melakukannya. Coba lakukan minimal satu pekan sekali saat hari libur atau weekend. Namun jika kamu anak rantau, kamu bisa menelpon ibumu atau juga bisa melakukan video call.

Ada banyak cerita yang ingin ibumu sampaikan kepadamu, mulailah lebih dulu untuk bertanya seperti “Kegiatan apa yang ibu lakukan hari ini?” dan mulailah bercerita. Jadilah teman untuk ibumu. Dulu saat masih kecil, ibumu dengan senang hati mendengarkan cerita-certamu. Sekarang sudah saatnya berganti, dengarkan cerita-cerita ibumu. Selamat bercerita!

Selamat Hari Ibu untuk seluruh ibu di Indonesia

Editor: Ulin
Gambar: Muhammadiyah Garis Lucu