Ngomongin soal mental illness dan insecurity yang belakangan sering dibahas di linimasa, sudah tentu kita nggak boleh lupa untuk membicarakan yang satu ini: Self-Love atau cinta terhadap diri sendiri. Nggak sedikit orang yang merasa dirinya tidak berharga, sehingga ia tidak percaya diri bahkan merasa tidak layak untuk dicintai. Karena itu, kampanye #LoveYourself mulai marak dilakukan. Ada yang tau soal ini, sobat Milenialis?
Kopri Komfaktar menjadi salah satu pihak yang merasa perlu untuk membahas lebih lanjut mengenai Self-Love. Pada Minggu (28/06/2020), Kopri Komfaktar mengadakan diskusi ringan dengan tajuk Self-Love: Learn to Love Yourself & Gain Self Confidence. Diskusi ini dilaksanakan secara online dan diikuti oleh dua ratus peserta dari berbagai wilayah dan golongan, khususnya mahasiswa dan pelajar.
Self-love berbeda dengan narsistik loh, ya. Dinita Ayu Novela, selaku pemantik diskusi menyatakan bahwa self-love berarti menerima segala yang ada dalam diri, termasuk menerima kekurangan dan kelebihan yang ada. Penerimaan ini akan membuat seseorang tidak memaksakan diri terlalu keras dan mencegah seseorang untuk merasa bahwa dirinya tidak berguna. Self love yang sehat akan menggiring seseorang untuk mampu memaafkan dirinya dan mengenali bahwa ketidaksempurnaan adalah bagian dari pengalamannya sebagai manusia.
Apa yang Membuat Kita Sulit untuk Mencintai Diri Sendiri?
Bicara soal asal mula kampanye Self-love, tentu artinya kita berbicara mengenai akar masalahnya bukan? Ada beberapa penyebab kenapa kamu sulit mencintai diri sendiri.
Yang pertama, seringkali seseorang kesulitan untuk mencintai dirinya sendiri dikarenakan adanya perasaan insecure atau tidak percaya diri. Perasaan ini juga tak jarang menimbulkan adanya rasa cemburu ketika melihat orang lain yang lebih baik.
Kedua, ragu terhadap potensi yang dimiliki. Tidak sedikit orang yang sudah mengenal potensinya dengan baik, tetapi terhambat oleh keraguan-keraguan yang muncul dalam dirinya.
Ketiga, usia remaja adalah usia yang rentan. Pada usia ini, manusia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, ambisi yang tinggi, dan mengalami masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa. Banyak yang menyebutkan bahwa remaja adalah masa-masa pencarian jati diri. Tak jarang banyak remaja yang terbawa arus dan kehilangan pondasi. Mereka merasa bahwa dirinya dituntut untuk menjadi sempurna sesuai standar yang ditetapkan masyarakat.
Cara Membangun Self Love
Rasa cinta akan memberikan energi positif yang manfaatnya luar biasa, terlebih lagi jika rasa cinta itu ditujukan kepada diri sendiri. Dengan mencintai diri sendiri, kita dapat mengenal potensi yang kita punya, bahkan mengembangkannya menjadi sesuatu yang berguna. Fida Faroha, melalui tulisannya memaparkan beberapa cara untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap diri sendiri. Apa saja, sih? Berikut cara-caranya!
1. Introspeksi Diri
Introspeksi diri ini dilakukan untuk membuat kita mengenal diri kita sedalam-dalamnya. Berbincang dengan diri sendiri di kamar tidur, di dapur, bahkan di depan cermin merupakan salah satu cara berintrospeksi diri yang cukup ampuh. Kita bisa membicarakan apa saja dengan diri sendiri, baik itu mengenai persahabatan atau cita-cita. Obrolan ini diharapkan dapat memberikan penilaian yang objektif tentang diri sendiri, jugz membantu kita untuk lebih fokus dan termotivasi untuk lebih baik lagi.
2. Memenuhi Kebutuhan Diri
Bersahabat dengan diri sendiri dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan fisik, rohani, psikis, dan mental. Mengonsumsi makanan sehat, rajin berolahraga, istirahat yang cukup, dan fokus pada aktivitas yang menyenangkan adalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan diri.
3. Menerima Diri
Menerima diri sendiri merupakan hal yang paling dasar dan penting untuk mencintai diri sendiri. Kita harus terbuka menerima kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Evaluasi diri secara terbuka dan apresiasi diri atas segala keberhasilan yang telah diraih adalah hal yang penting. Perasaan yang baik dan positif terhadap diri sendiri dapat menumbuhkan rasa percaya diri.
4. Membentuk Circle yang Sehat
Rasa cinta terhadap diri sendiri dapat juga dibangun dengan menempatkan diri di lingkungan yang sehat. Berkumpul dengan orang-orang yang positif, penyayang, dan penuh cinta dapat memberi kita suasana dan kebiasaan yang juga positif. Hal ini dapat membuat kita menjadi lebih baik.
5. Mengurangi Konsumsi Berita atau Isu Negatif
Di tengah cepatnya arus kemajuan teknologi, kita disuguhi dengan berbagai kemudahan untuk mengakses informasi. Demi kesehatan mental, kita harus mampu menyaring informasi yang akan diterima. Sebisa mungkin sebaiknya hindari berita atau isu yang negatif yang dapat menyebabkan kita memikirkan hal negatif secara terus-menerus. Kunci dari mencintai diri sendiri adalah hidup dalam lingkungan yang positif dan tumbuhkan perasaan betapa berharganya kita di dunia ini.
Mari kenali dirimu, cintai dirimu, sadarilah kalau kamu berharga, dan tumbuhlah menjadi pribadi yang percaya diri! Salam, #LoveYourself!
Comments