Buat kalian yang dari dulu hingga sekarang nonton anime cuma lewat Indosiar, RCTI, atau NET, pasti tidak akan paham kalau sebenarnya banyak istilah dalam dunia animasi Jepang ini yang perlu kalian ketahui. Demi terwujudnya kepuasan yang hakiki dalam mengilhami cerita adaptasi manga kesayangan, tentunya nuansa dan timeline yang jelas mesti kita perhatikan.
Kadang kala mungkin kalian merasa, kok episode anime yang satu ini kayaknya tidak ada di komik? Kok, berkali-kali muncul adegan tidak penting? Kok udahan season ini, padahal baru sampai episode dua belas? Kok ini-itu, ingin ini-itu banyak sekali, tapi kok jadinya malah kayak gini animenya? Banyak sekali pertanyaan berawalan “kok” yang bikin pundung perasaan. Nah, berikut ini beberapa penjelasannya.
Filler dan Canon dalam Anime
Ada dua jenis episode dalam anime Jepang, dibedakan berdasarkan keterkaitannya dengan plot utama manga aslinya. Episode canon adalah adaptasi esensial dari jalan cerita yang digambar dalam komik. Semetara episode filler kebalikannya, cerita yang kadang nggak mutu dan bikin lama tanpa tujuan yang jelas. Istilah filler dan canon ini biasanya diatribusikan pada anime yang tayang sepanjang tahun (long-running anime) seperti Bleach, Naruto, dan kini yang masih on going Boruto, Detective Conan, One Piece.
Dibandingkan empat judul di atas, One Piece punya persentase filler yang paling sedikit, yaitu 10%, sementara Boruto (15%), Naruto (41%), Detective Conan (43%), dan Bleach (45%). Meskipun Boruto terkesan memiliki jumlah episode filler yang sedikit, sebenarnya ada trik “culas” di balik itu semua.
Produsen Boruto membuat diferensiasi istilah canon yang bercabang, yaitu ‘manga canon’ dan ‘anime canon’. Sungguh senarai yang menjebak, saya bisa mengatakan demikian karena sudah saya buktikan sendiri bahwa sebenarnya cerita dalam episode anime canon bisa dikatakan tidak ada bedanya dengan filler.
Season dan Cour
Musim atau season penayangan anime dibagi menjadi empat permulaan, disesuaikan dengan iklim Jepang yang memiliki tingkat kebaperan sendiri-sendiri. Mulai dari musim tayang Winter yang diwakili bulan Januari hingga Maret, Spring (April, Mei, Juni), Summer (Juli, Agustus, September), dan musim Fall yang menutup tahun lewat bulan Oktober sampai Desember.
Anime yang bermusim-musim dan bahkan dipisahkan oleh periode tahunan yang berbeda justru lebih jujur dibandingkan long-running anime. Tidak ada istilah filler dalam anime musiman seperti Attack On Titan, One Punch Man, atau My Hero Academia. Namun, biasanya ada satu atau dua episode OVA di antara masa transisi musim, penjelasannya akan saya jabarkan kemudian. Yang pasti, OVA ini sama sekali singkatan yang tidak ada hubungannya dengan JAV.
Sementara istilah cour tidak cukup banyak penggunanya, salah satu contoh anime yang dengan sukses membagi satu season menjadi dua cour adalah Haikyu!! Pada penanyangan musim keempat yang diberi judul Haikyu!! To the Top, diberlakukan tipe split-cour. Total 25 episode ditayangkan secara terpisah, episode 1-13 ditayangkan sepanjang awal Januari hingga awal April, sedangkan episode 14-25 dirilis sejak awal Oktober dan berakhir di pertengahan Desember.
OVA dan Movie
OVA berkepanjangan original video animation, dalam beberapa kesempatan juga kerap disebut OAV. Seperti istilah yang tercantum dalam namanya, kata original mengacu pada sebuah episode tersendiri yang pada umumnya dirilis setelah sebuah season anime selesai. Tujuannya, ya memang sekedar mengobati rasa rindu para otaku terhadap anime musiman yang nggak kunjung dirilis lanjutannya.
Contoh dari episode OVA, misalnya Attack On Titan: Lost Girls dan Haikyu!! Vs “Akaten”. Nah, sekarang jadi tahu dan percaya, kan kalau OVA ini nggak ada hubungan apa-apa sama JAV. Sementara anime movie mengacu pada tayangan animasi Jepang yang punya durasi lebih panjang dan lazimnya ditayangkan lewat platform layar lebar bioskop.
Secara umum, anime movie tidak berkaitan sama sekali dengan plot atau cerita dalam manga, meskipun menggunakan tokoh utama pada komik yang ada. Misalnya Detective Conan yang paling rajin memproduksi anime movie setiap tahunnya sejak 23 tahunn yang lalu. Meskipun ceritaya seringkali bersinggungan dengan organisasi hitam musuh bebuyutan Shinichi Kudo, sebenarnya ending-nya tidak berpengaruh sama sekali terhadap fakta plot manga yang ada.
Selain itu, ada juga anime movie langganan juara penghargaan yang memang sebuah karya original tanpa adanya adaptasi manga kenamaan. Tiga kreator tingkat dewa yang malang melintang dalam bisnis dunia fantasi movie ini, misalnya Hayao Miyazaki (My Neighbor Totoro), Makoto Shinkai (Your Name), dan Mamoru Hosoda (Wolf Children).
Editor: Nirwansyah
Comments