Euforia BTS Meal telah lewat dan masih meninggalkan kenangan yang indah sekaligus mengenaskan bagi ARMY, sebutan fans garis keras boy band Korea BTS. Bagaimana tidak mengenaskan, boxset BTS meal diproduksi terbatas. Akibatnya tak semua ARMY di Indonesia kebagian.

Untunglah keponakan perempuan saya yang baru lulus SD di Bekasi, termasuk salah satu ARMY yang beruntung. Kebetulan di Bekasi nggak seperti di Jakarta—dimana beberapa gerai McD harus ditutup akibat kerumunan antrean pesanan BTS Meal. 

Dan keberuntungan keponakan saya sepertinya dialami pula oleh ARMY yang juga selebgram Siska Kohl. Dalam videonya, Siska Kohl berhasil memborong puluhan boxset BTS Meal dan sukses membuat ARMY se-Indonesia melongo dan ngenes tak terkira melihat Siska dan adiknya Aliyya memajang puluhan BTS Meal membariskan rapih BTS Meal di atas meja.

Dibalik video “pamer” Siska Kohl tersebut, sesungguhnya ada pelajaran yang dapat dipetik dari ARMY yang nggak kebagian BTS Meal seperti di Jakarta. Pelajaran ini khusus ARMY yang sudah rela antri panjang memesan BTS Meal—dan berkompetisi dengan abang ojek online lainnya. Cekidot!

#1 Antisipatif

Saya pikir Siska Kohl cukup antisipatif memesan BTS Meal lebih awal dan dalam jumlah banyak. Ya, daripada keduluan ARMY lainnya. Hasilnya pun efektif dengan puluhan BTS Meal sukses diborong. Jadi untuk ARMY se-Indonesia contohlah strategi Siska Kohl ini, ya, yakni: “A-N-T-I-S-I-P-A-T-I-F.” Dalam kehidupan nyata, antisipatif dalam semua aspek menjadi sub unsur Planning atau Perencanaan dalam strategi manajemen yang dikenal POAC, yakni Planning, Organizing, Actuating dan Controlling.

#2 Kreatif

Bakat atau intuisi kreatif sekelas content creator Siska Kohl membuatnya senantiasa harus selalu siap dengan kreatifitas yang senantiasa muncul dalam setiap aktivitasnya—termasuk menyiasati konten video BTS Meal. Adalah tuntutan yang logis jika Siska Kohl otomatis harus kreatif mengemas substansi  dan pesan dari video yang harus ditampilkan . Dan followernya pun terhibur dengan hasil kreatifitasnya yang mewujud dalam video-video terbarunya—termasuk video BTS Meal. Unsur kreatif ini semakin dibutuhkan pula di era 4.0—yang menuntut anak-anak muda yang kreatif menghasilkan produk-produk digital sesuai dengan tuntutan zaman.

#3 Inovatif

Yang saya salut dan respek kepada Siska Kohl adalah ide inovatifnya mengolah BTS Meal menjadi es krim. Uwu banget, ‘kan, Mylov. Boxset BTS Meal yang berisi nugget, kentang goreng, dan coca cola dituang jadi satu dalam blender. Tak lupa bubuk es krim dan air menjadi entitas yang menjadi unsur utama pembentuk es krim. Pewarna makanan ungu untuk rasa saus Cajun dan kuning untuk rasa saus Sweet Chilli menjadikan dua es krim hasil kreasi mereka berdua tampak menggoda untuk dicicipi. Dengan ide inovatif ini pula banyak karya anak bangsa di negeri ini dihasilkan. Apalagi di jagat tak bersekat bernama internet, ide-ide inovatif menjadi krusial adanya.

#4 Totalitas

Sepertinya totalitas Siska Kohl sebagai ARMY tak diragukan lagi. Buktinya dia bela-belain menjadi pembeli paling awal boxset BTS Meal—beli banyak pulak. Total banget, ‘kan?  Totalitas ini pula yang dibutuhkan jika kelian—ARMY se-Indonesia mengerjakan sebuah pekerjaan. Sebut saja mengerjakan skripsi. Tak perlu banyak debat dan banyak tempat—dimana pun, jadi! Mau di Coffee Shop, Angkringan, Kosan, semua nggak jadi penghalang. Perkara jumlah halaman mau 100, mau 1000, ya tergantung banyak bahan bacaan dan referensi serta kemampuan mengabstraksi dan mengkristalisasi semuanya mewujud skripsi—dan ijazah.

Ada satu lagi, Siska Kohl sayang sama adiknya. Lihat saja sang adik Aliyya Kohl selalu dilibatkan dalam konten video—termasuk video BTS Meal. Kebersamaan mereka begitu manis. So sweet.