Partai Mahasiswa Indonesia (PMI) adalah nama sebuah partai yang baru-baru ini menjadi sorotan. Bagaimana tidak, kemunculan partai ini benar-benar seperti tahu bulat yang digoreng alias dadakan. Tidak ada pemberitaan atau kampanye di media massa yang memberitakan cikal bakal munculnya PMI.

Kalau boleh jujur, kehadiran PMI membuat saya sedikit terhibur. Bagaimana tidak, kok bisa-bisanya ada orang-orang yang bikin partai dengan mengatasnamakan mahasiswa.

Apa nanti jangan-jangan pengangguran juga bisa bikin partai seperti Partai Pengangguran Indonesia misalnya? Hehehe, just kidding.

Terlepas dari pro kontra akan kemunculan PMI, ada beberapa rekomendasi program kegiatan yang bisa dilakukan oleh partai yang namanya baru terdengar di tahun 2022 ini.

Jangan sampai nih ya kemunculan PMI ini hanya menjadi angin lalu yang dilupakan begitu saja. Sayang sekali rasanya jika PMI ini hanya menjadi partai seru-seruan atau bahkan lucu-lucuan saja.

1. Melakukan Sosialisasi Partai

Agar nama PMI dikenal luas oleh masyarakat, tentu saja partai tersebut perlu melakukan sosialisasi brand. Supaya tidak menimbulkan biaya yang besar, PMI tidak harus menggunakan jaringan media konvensional seperti televisi.

Di era yang canggih seperti sekarang ini, PMI bisa menggunakan jaringan media sosial untuk mengenalkan namanya secara masif. Entah itu melalui Instagram, Facebook, Twitter, atau lainnya.

Selain gratis (jika tidak menggunakan Ads), sosialisasi partai dengan menggunakan media sosial juga tergolong tidak ribet.

2. Mengadakan Kompetisi

Salah satu cara yang bisa dilakukan PMI jika namanya ingin dikenal luas adalah dengan mengadakan kompetisi.

Misalnya saja seperti kompetisi membuat mars partai, desain logo atau seragam partai, dan lainnya.

Secara tidak langsung, pagelaran kompetisi juga bisa menjadi sarana untuk melengkapi komponen-komponen yang terasa kurang di dalam partai.

3. Memperjuangkan Kemajuan Pendidikan Perguruan Tinggi (PT)

Salah satu misi yang bisa diusung oleh PMI adalah memperjuangkan kemajuan serta kesejahteraan pendidikan yang ada di Indonesia. Terutama di ranah pendidikan perguruan tinggi (PT).

Misalnya saja seperti menyumbangkan ide kurikulum pendidikan PT yang sesuai dengan perkembangan zaman dan juga kebutuhan industri.

4. Membuat Program Pelatihan Kerja kepada Mahasiswa

Mayoritas industri saat ini cenderung lebih senang memakai tenaga kerja siap pakai alias berpengalaman.

Hal ini tentu bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para mahasiswa yang tidak pernah terjun ke dunia organisasi atau pekerjaan saat masih berkuliah.

Oleh karena itu, PMI-yang mengusung kata mahasiswa di dalam nama partai-bisa saja menjawab keresahan di atas dengan membuat semacam program pelatihan kerja.

Dengan demikian, diharapkan mahasiswa yang (maaf) kegiatannya hanya kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang) menjadi lebih siap saat ingin bekerja.

5. Menyediakan Lapangan Pekerjaan

Salah satu program yang bisa ditawarkan PMI adalah menyediakan atau membuat lapangan pekerjaan.

Seperti yang diketahui, salah satu momok yang kerap menggerayangi mahasiswa adalah tentang pekerjaan setelah wisuda. Mencari dan mendapat pekerjaan-terlebih di era modern ini-tergolong susah-susah gampang.

Oleh karena itu, Partai Mahasiswa Indonesia bisa saja meniru dan memodifikasi langkah PSI (Partai Solidaritas Indonesia) yang sempat membuka lowongan pekerjaan pada tahun 2021 lalu.

Misalnya saja seperti membuka lowongan untuk content writer, graphic designer, dan sebagainya.

6. Mengajarkan Tata Cara Demo yang Efektif dan Efisien

Terakhir, PMI dapat mengajarkan tata cara berdemo yang efektif dan efisien, terutama kepada para kadernya. Mengapa? Tentu saja agar aspirasi yang ada di dalam demo minimal bisa dipertimbangkan oleh para pembuat atau pemangku kebijakan.

Meskipun demikian, jangan sampai demo yang diajarkan mengarah kepada kekerasan dan juga ujaran kebecian (hate speech).

Demikian enam rekomendasi program kegiatan yang bisa dilakukan oleh PMI. Saya pribadi sih berharap agar kehadiran PMI setidaknya bisa menjadi semacam inovasi terbarukan di tengah panggung politik Indonesia.

Eh, eh tapi saya ini bukan pendukung apalagi kader PMI lho ya. Hehehe.

Editor: Lail

Gambar: Google, https://www.idpost.co.id/