Apa saja buah pikir Leonardo da Vinci yang kamu ketahui?

Pernahkan kalian bertanya kepada teman, atau kerabat, terutama perempuan yang masih muda dan single, “Hai kamu! Seperti apa kriteria pria idamanmu? Terlepas dari agama, suku, ras, dan negara?” kemudian akan timbul jawaban, barangkali demikian, “yang pintar bermain musik, melukis, pemikirannya dalam seperti filsuf, tapi juga harus pintar matematika, bisa ilmu kedokteran, juga bisa hal-hal yang berbau teknik, pintar menulis,  trus bisa-“. Belum usai teman kita itu bicara pasti kita sudah terlebih dahulu akan menghentikannya.

“Nyari saja di buku dongeng sana!” mungkin spontan demikian jawaban kita. Namun, bagaimana jika pertanyaan itu ditujukan lima ratus sekian tahun yang lalu, di Vinci, Florance Italia? Kriteria itu barangkali bisa kalian temukan pada seorang tokoh Ranaissance yaitu Leonardo da Vinci.

Leonardo da Vinci dan Monalisa

Berbicara buah piker Leonardo da Vinci, apa yang ada di benak kalian? Monalisa? Saya yakin itu yang berada di benak kalian. Lukisan yang hingga hari ini masih menimbulkan banyak polemik mengenai siapa sebenarya sosok dalam lukisan itu. Apakah benar itu ialah lukisan dari seorang Lisa del Giocondo? Ataukau justru teori-teori lainnya yang mengatakan bahwa sosok dalam lukisan itu sejatinya ialah da Vinci itu sendiri, atau ibunya? Atau muridnya? Manakah teori yang paling benar? Belum lagi ketika beberapa manusia yang melihat lukisan itu kemudian juga mengeluarkan teori mengenai keterkaitan Monalisa dengan era Renaissance.

Era pembaruan, di mana Leonardo da Vinci hidup dan beberapa ilmuan barat seperti Galileo Galilei, Issac Newton, hingga Nicolaus lahir dan bermunculan. Era yang menganut 4 prinsip utama yakni humanisme, individualis, sekuleris, dan naturalis.

4 prinsip yang lantas menghasilkan teori dari beberapa orang yang mengatakan bahwa dalam lukisan Monalisa mengandung 4 prinsip itu, di mana prinsip humanis dalam lukisan ini terletak pada potret monalisa itu sendiri sebagai seorang manusia. Sisi individualis terletak dari diri monalisa yang dilukis seorang diri, prinsip sekuler nampak dari lukisan ini, apabila biasanya lukisan da Vinci tak terlepas dari religiusannya, seperti Perjamuan Terakhir, Monalisa justru menggambarkan seorang perempuan kaya, kekayaan, ialah harta yang bersifat matrealistik, sebagai simbol sekuler. Prinsip naturalis dapat dilihat dari latar belakang lukisan berupa pemandangan.

Monalisa yang penuh misteri, yang apabila dibedah bisa menjadi berlembar-lembar kalimat. Begitulah da Vinci berkarya, dari lukisannya Monalisa ini saja kita sudah dibawa untuk berfilosofi. Setidaknya jika filsafat itu dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didasari dari akal dan pemikiran manusia mengenai sebab akibat dan kebenaran dalam hidup. Sebagaimana yang dikatakan Salam dalam bukunya Rekontruksi Paradigma Filsafat Ilmu, bahwa filfasat artinya ialah pecinta kebijaksanaan dimana pemaknaan terhadap kebijaksanaan ini berarti manusia memahami keluhuran dirinya sebagai pengemban hak dan kewajiban, yang diperoleh dari keingin tahuan tentang sesuatu, baik yang nampak atau yang tak nampak yang lantas bermuara menjadi sebuah pengetahuan.

Buah Pikir da Vinci si Renaissance Man yang juga Polymath

Terlepas dari Monalisa, apa yang ada di benak kalian mengenai da Vinci? Apakah kalian pernah berpikir bahwa dialah yang menemukan gagasan mengenai manusia bisa terbang jauh sebelum Wright bersaudara berhasil menciptakan pesawat? Apakah kalian juga pernah membaca dan tahu bahwa da Vinci-lah orang pertama yang membuat text book berisi gambaran anatomi manusia dengan sangat detail? Nyatanya terlepas dari Monalisa, lukisannya yang begitu populer dan agung itu da Vinci jauh luar biasa dengan kecerdasan dan kemampuan berpikirnya.

Terlahir tahun 1452 di Vinci Florance Italia menjadikannya lahir di era Renaissance dan juga dijuluki sebagai renaissance man, yakni seorang yang memiliki pengaruh besar di era Renaissance. Tentu pengaruhnya yang paling terkenal ialah di bidang seni lukis. Namun, sebagai seorang polymath Leonardo da Vinci memiliki banyak kontribusi di bidang lain. Katakanlah di bidang kedokteran, musik, ilmu kimia, arsitektur, filsafat, teknologi masa kini, hingga botani.

Da Vinci di bidang musik, mampu memukau duke Milan dimana di kerajaan tempatnya bekerja saat itu musik sangatlah diminati dan da Vinci hebat di bidang itu. Pengaruh da Vinci di bidang kedokteran seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, yakni dialah orang pertama yang membuat text book berisi gambaran anatomi manusia. Gambaran yang sangat detail dan diyakini akurat ini diperoleh dari da Vinci yang berhasil membedah 30 mayat lantas menggambarkannya. Terdengar tidak lazim memang, namun rasa ingin tahunya yang tinggi membuat hal tak lazim yang ia lakukan itu, nyatanya justru sangat berguna di bidang kedokteran.

Pengaruh da Vinci lainnya terhadap  kehidupan saat ini ialah mengenai sketsa dan pemikirannya yang akhirnya menjadi dasar penemuan-penemuan yang bermanfaat seperti kapal selam, kulkas, robot perang, truck tank, baju selam, gunting, teleskop eneri matahari. Atau di bidang botani seperti hukum phyllotaxy daun, pembuatan kanal, dan pengaruh matahari dan gravitasi terhadap tanaman.

Juga yang paling disorot ialah pemikiran dan ambiusnya terhadap dunia penerbangan. Da Vinci percaya bahwa suatu saat manusia akan bisa terbang, dan lebih dari sekadar berpikir serta  berargumen ia juga membuat sketsa mengenai pesawat yang menyerupai sayap burung yang mengeppak, ia jugalah yang menggagas adanya helikopter dan parasut, ia beranggapan setidaknya dengan adanya parasut manusia akan bisa melayang dari ketinggian.

Manusia Jenius Sejati

Semua gagasan dan karya-karya Leonardo da Vinci yang luar biasa itu tidak terlepas dari kecerdasannya yang tinggi melampaui Einsten, juga pengalaman hidupnya. Ia yang tidak pernah memperoleh pendidikan formal. Namun, justru memiliki pemikiran luar bisa, dalam hal filsafat da Vinci juga percaya bahwa kebijaksanaan adalah putri dari pengalaman, dan pengalaman itulah sebagai sumber utama gagasan manusia. Ia juga mengatakan bahwa Tuhan memberi manusia pikiran untuk berimajinasi yang suatu saat imaji itu akan dapat diwujudkan.

Bagaimana sekarang? Cukup banyak bukan buah piker Leonardo da Vinci  yang membuktikan kejeniusannya selain dari karyanya, Monalisa. Ia yang melampaui zamannya, hingga Sigmund Freud berkata, “Leonardo DaVinci was like a man who awoke too early darkness while the others were still a sleep”.

Editor : Hiz

Foto : Liputan6