Saat saya pertama kali mengenal instagram di tahun 2015, saya langsung mengikuti sejumlah akun instagram seperti kuliner dan akun travelling. Saya pun penasaran dengan admin dibalik akun-akun instagram itu. Apakah mereka orang kaya sampai bisa pergi kemana-mana?
Sampai pada tahun 2018 akhir, saat itu saya masih menjadi mahasiswa semester 5 di salah satu universitas di Kota Solo, seorang kawan yang sudah bekerja menawari saya mengelola akun instagramnya yang membagikan informasi tentang lowongan kerja di sekitar Kabupaten Boyolali.
Di matanya, mungkin saya adalah mahasiswa haha hihi yang nganggur nggak punya kerjaan. Ditawari menjadi admin instagram, saya pun langsung mengiyakan tanpa berpikir panjang karena memang doyan banget utak-atik aplikasi yang satu ini. Bukan karena saya beneran mahasiswa haha hihi lho. Pikir saya waktu itu, tidak harus dimulai dari akun kuliner dan travelling, bisa dimulai dari akun yang membagikan loker.
Kehidupan saya sebagai orang di balik sebuah akun lowongan kerja dimulai. Awal saya mengurus akun instagram lowongan kerja, follower akun yang saya kelola masih sekitar 600-an. Setelah saya kelola, tata tulis caption saya perbaiki dan saya beri tagar untuk mempermudah para pencari kerja. Tak dinyana, pertumbuhan follower akun sangat pesat. Dalam 6 bulan, akun yang awalnya 600 followers menjadi hampir 10.000 followers. Jangan berburuk sangka, followernya nggak beli lho, mylov.
Bertambahnya followers tentu membuat saya ikut senang karena merasa akun yang awalnya hanya dibangun berdasarkan iseng main instagram jadi bertumbuh pesat. Itu artinya, unggahan saya akan dibaca lebih banyak pencari kerja. Namun, semakin banyak followers, justru makin banyak pula followers nyeleneh. Berikut beberapa pengalaman lucu yang pernah saya alami sebagai admin:
Dikira Makelar Pekerjaan
Ini adalah pengalaman yang paling sering saya alami selama ini. Nggak ngerti lagi deh berapa kali saya membaca direct message instagram dari followers yang meminta saya mencarikan lowongan kerja tertentu, kemudian dikirimkan pribadi kepadanya.
Tak hanya itu, bahkan ada yang berani menawarkan komisi kepada saya untuk dia bisa mendapatkan pekerjaan. Tolong! Saya bukan makelar pekerjaan ya, masyarakat. Saya cuma anak kuliahan yang lugu dan polos. Kebetulan saja merangkap jabatan sebagai admin instagram lowongan kerja karena ada kesempatan.
Dikira HRD
Sebelum saya menjadi admin info lowongan kerja, jujur saya tidak tahu apa itu HRD. Followers sering mengira admin di balik sebuah akun info lowongan kerja adalah HRD alias Human Resource Department. Nah, HRD ini yang biasanya mengurusi rekrutmen di sebuah perusahaan. Dikarenakan saya dikira HRD, saya pun sering mendapatkan pertanyaan mengenai tips wawancara kerja.
Mohon maaf kepada teman-teman yang mengikuti akun instagram lowongan kerja yang saya kelola. Saya telah mengecewakan kalian semua. Saya hanya seorang mahasiswa semester akhir yang hidup sambil bekerja paruh waktu. Tapi yang jelas, saya akan tetap berusaha mencari info lowongan kerja untuk kamu, iya kamu.
Dikira Orang Kaya
Hal ini sering saya alami karena ada beberapa followers yang mengira saya tidak membutuhkan lowongan pekerjaan karena dikira saya sudah bekerja mapan dan kaya. Saya juga dibandingkan dengan admin instagram kuliner dan travelling. Padahal kami jelas jauh beda. Admin instagram kuliner dan travelling jelas mereka berkeliling sambil membuat konten. Sedangkan saya, cukup duduk atau rebahan dan tinggal mengunggah foto yang berisi lowongan kerja.
Saya pun tidak tahu apakah admin instagram kuliner dan travelling menjelajah dengan uang sendiri atau uang sponsor. Tapi yang saya tahu, memulai sebuah akun travelling dan kuliner tidak akan langsung banyak followers dan ada sponsor, harus ada modal terlebih dahulu. Baru kalau followers sudah ada dan mempunyai insight akun yang bagus, sponsor akan berdatangan. Kalau ada yang mau langsung ngasih sponsor tanpa melihat insight akun, saya juga mau.
Demikian beberapa pengalaman yang saya alami saat menjadi admin instagram lowongan kerja selama dua tahun. Tenang, hal-hal di atas tidak menyurutkan semangat saya untuk tetap membagikan info lowongan kerja kok, serius. Hanya saja, siapa yang mengira kalau jadi admin Instagram bisa membuat kehidupan saya lebih berwarna-warni. Minat? Coba saja!
Comments