Bagi saya, buku bukan hanya sekadar tumpukan kertas berisi tulisan yang memberi hiburan, pengetahuan, atau pengalaman saat membacanya. Lebih dari itu, buku juga punya nilai estetis saat mejeng rapi di rak. Apalagi ketika buku itu masuk ke dalam kategori buku cetakan lama atau buku yang sudah sulit ditemukan peredaranya di toko-toko buku. Pastinya, ada kebanggaan tersediri saat memilikinya dan tentunya untuk meminjamkan buku tersebut agak khawatir.
Namun, kebahagiaan memiliki buku itu tak akan bertahan lama ketika berhadapan sama si peminjam buku yang taunya cuma minjam dan tak tau mengembalikannya. Bukan hanya tak tau mengembalikan, bahkan di antaranya ada yang sengaja untuk tak mengembalikan buku yang ia pinjam dan pengin memiliki buku itu seutuhnya.
Nah, agar keselamatan buku terhindar dari orang-orang semacam ini, maka ada beberapa hal yang baiknya Anda perhatikan.
Pertama, Pastikan Si Peminjam Buku Punya Kegemaran Membaca
Sebelum meminjamkan buku, Anda kenali dulu kebiasaan si peminjam, jangan-jangan ia tak memiliki kegemaran membaca. Karena hanya melihat judul atau sampul buku yang Anda miliki, maka ia kemudian tertarik untuk meminjam buku Anda.
Jika mereka termasuk dalam kategori ini, saya saranin untuk pikir-pikir dulu saat pengin memberi pinjaman. Pasalnya, karena tak punya kebiasaan membaca atau isi bukunya tak sesuai ekspektasi si peminjam, maka ada kemungkinan mereka membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan bacaan buku tersebut.
Syukur-syukur kalau dibaca. Lha, kalau dianggurin dan di taruh di sembarang tempat, kan repot. Ada kemungkinan buku bisa rusak dan kotor, bahkan kemungkinan terburuknya bisa hilang. Untuk mengatasi hal ini, ada baiknya Anda menyuruh teman yang pengin pinjam buku untuk membacanya di tempat, biar keamanan buku lebih terjamin.
Kedua, Buat Kesepakatan Durasi Pinjaman
Sebelum meminjamkan buku, saya sarankan untuk bertanya ke si peminjam, berapa waktu yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan membaca buku tersebut. Nah, hal ini penting agar buku tak terlalu lama dianggurin.
Misalnya, si peminjam belum menyelesaikan membaca buku, tapi waktunya sudah lewat dari kesepakatan. Maka si pemilik buku bisa langsung meminta buku tersebut. Salahnya sendiri jika tak mampu menghabiskan membaca buku yang dia pinjam, toh dari awal sudah dibuat kesepatakan bersama.
Secara pribadi hal seperti ini sering diterapkan oleh seorang teman tatkala saya meminjam buku miliknya. Jika saya belum menuntaskan membaca, ia kemudian menuntut saya agar mengembalikan bukunya.
Bikin kesal sih, tapi hal ini baik juga untuk si peminjam agar mereka terus berusaha menyisihkan waktunya membaca. Jika Anda adalah si peminjam, maka Anda harus memaklumi keputusan si pemilik buku.
Ketiga, Jangan Meminjamkan Buku Lebih dari Satu
Mungkin saja saat seseorang teman bertandang ke rumah atau kos-an Anda. Ia kemudian melihat banyak sekali buku bagus dan menarik yang tersusun rapi di rak buku Anda. Lantas pengin meminjam beberapa koleksi yang Anda miliki. Saya sarankan untuk menolaknya dan sebaiknya hanya meminjamkan satu di antara beberapa buku yang ia inginkan.
Katakan padanya, bahwa ia bisa meminjam buku lagi kalau telah selesai membaca buku yang ia pinjam sebelumnya. Hal ini perlu untuk berjaga-jaga. Jangan sampai buku yang Anda pinjamkan tak ia kembalikan. Kan urusannya jadi repot.
Keempat, Ketika Meminjamkan Buku, Usahakan Lakukan Barter Pinjaman
Sebelum Anda memutuskan untuk memberikan pinjaman buku kepada seseorang, sebaiknya juga lakukan barter pinjaman. Mintalah kepada calon peminjam buku Anda untuk ikut meminjamkan bukunya kepada Anda.
Hal itu tentu membuat si peminjam akan berusaha mengembalikan buku yang ia pinjam, karena buku miliknya juga ikut dipinjam. Jadi, jika suatu saat nanti si peminjam tak menggembalikan buku Anda. Maka, Anda berada di posisi yang tak terlalu dirugikan. Bahkan bisa jadi diuntungkan kalau buku yang Anda pinjam lebih bagus daripada buku yang dipinjamkan.
Comments