Bulan Syawal telah datang. Bulan yang dikenal dengan bulan kemenangan ini memberikan rasa bahagia kepada umat Islam yang sudah melakukan puasa menahan haus, lapar serta segala larangan yang ditetapkan Allah SWT; membawa seorang muslim ke arah yang fitri atau suci dan bersih. Setap hati umat Islam bergetar sambil menggemakan suara takbir seraya menyambut bulan Syawal ini.
Sering kali kita menurunkan kualitas ibadah setelah bulan suci Ramadan berlalu. Padahal setiap ibadah yang dilakukan baik itu bulan Ramadan maupun bulan lainnya pasti mendapatkan pahala sesuai porsinya. “Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Barang siapa mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat pula balasannya”, (Az-Zalzalah: 7-8)
Salah satu amalan yang dianjurkan adalah mengkhatamkan Al-Qur’an, meresapi maknanya, kemudian menerapkannya dalam kehidupan keseharian. Setelah bulan Ramadan berlalu, bagaimana kita mempertahankan tradisi khatam Al-Qur’an ini agar tetap terjaga?
-
Mengingat Allah
Mengingat Allah membuat kita sadar untuk apa kita diciptakan yaitu beribadah kepada Allah. Sudah sepatutnya sebagai orang yang diciptakan untuk beribadah kepada Allah harus selalu menjaga ibadahnya jangan sampai meninggalkannya.
-
Selalu membaca Al-Qur’an walau hanya beberapa ayat
Membaca Al-Qur’an beberapa ayat dapat melatih kita untuk terbiasa membaca Al-Qur’an. Jika sudah terbiasa, sekali tidak membaca Al-Qur’an pasti terasa mengganjal di hati. Jadi, cobalah untuk membiasakan diri dengan membaca Al-Qur’an walaupun satu ayat.
-
Motivasi diri mendapatkan pahala
Memberi motivasi diri bahwa membaca Al-Qur’an membuat kita mendapatkan banyak sekali pahala.
“Dari Ibnu Mas’ud r.a, Rasulullah SAW. bersabda: barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf. (HR. At-Tirmidzi)
-
Membuat Target
Membuat target seperti: harus membaca berapa ayat, juz dalam sehari, juga kapan waktu selesai khatam Al-Qur’an? Dengan memberi target pada diri sendiri, kita melatih diri untuk disiplin, juga mengetahui berapa banyak bacaan perharinya. Targetkan juga untuk mencoba memulai membaca Al-Qur’an dengan memahami maknanya.
“Dari ‘Aisyah r.a, Nabi SAW. bersabda: Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an dengan mahir adalah bersama para malaikat yang mulia lagi taat, sedangkan yang membaca Al-Qur’an dengan tergagap dan susah membacanya baginya dua pahala (Hadits Muttafaq ‘Alaih)
-
Memberi penghargaan kepada diri sendiri
Setelah mengkhatamkan Al-Qur’an, cobalah untuk memberikan penghargaan pada diri sendiri apapun bentuknya agar hati senang dan memberikan semangat untuk melakukan khatam Al-Qur’an selanjutnya.
***
Kita harus percaya segala usaha baik yang kita perbuat insyaAllah dibalas dengan kebaikan pula. Allah akan senang pada umat yang mengingatnya, mencintai Allah dengan selalu membaca kitab suci Al-Qur’an. Tradisi khatam Al-Qur’an dapat menjadi salah satu sarana agar kita dapat mencapai hal tersebut. Semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang sangat dicintai Allah. Amin.
Penulis: Fitria Amalia
Comments