Rencana pensiun mungkin belum ada di pikiran kita karena mungkin masih terlalu jauh. Namun, hal ini dapat dipersiapkan sedini mungkin. Dalam artikel ini, pensiun yang dimaksud bukan berarti tidak bekerja, melainkan merdeka secara finansial. Target untuk tidak memikirkan lagi pendapatan rutin pada umur tertentu, karena pendapatan yang kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan sudah terpenuhi dari perencanaan keuangan atau dari berbagai pendapatan pasif yang sudah kita persiapkan. Sederhananya, investasi tabungan dan usaha yang sudah kita buat.

Kapan harus memulai?

Pertanyaan ini kadang luput bahkan terlewatkan dari perhatian. Ada berbagai alasan mengapa ini terjadi, salah satunya karena kita menganggap diri masih terlalu muda. Padahal, semakin cepat merencanakan pensiun sejak dini, semakin cepat kita mencapai kemerdekaan finansial. Paling tidak, kita memiliki sumber pendapatan lain yang dapat kita andalkan, sehingga kita dapat melaksanakan hal-hal lain yang lebih produktif dan bermanfaat tanpa terganggu pada pendapatan yang kurang.

Bagaimana memulai?

Kita; baik pelajar, mahasiswa maupun pekerja pasti memiliki penghasilan. Baik pemberian orang tua (uang saku) atau pendapatan dari usaha kita. Pendapatan itulah yang kita gunakan untuk mempersiapkan target merdeka finansial seperti yang sudah dibahas di atas. Tentu, tidak semua penghasilan dialokasikan untuk mempersiapkan pensiun, karena banyak kebutuhan rutin yang kita keluarkan. Maka dari itu, penting kiranya belajar mengatur keuangan untuk memenuhi segala kebutuhan kita.

Dalam pemenuhan kebutuhan, kita bisa bagi ke beberapa pos, misalkan 75% untuk kebutuhan rutin, 2.5% sedekah, 12.5% untuk keinginan dan gaya hidup, serta 10% untuk investasi atau mempersiapkan merdeka finansial. Tentu besaran persentasenya tidak harus sama, karena masing-masing memiliki kondisi yang berbeda.

Merencanakan pensiun sejak dini melalui opsi-opsi investasi

Nah, saat ini kita akan bahas bagaimana menginvestasikan pendapatan yang sudah kita sisihkan. Ada berbagai cara untuk mengelola investasi yang menurut saya cocok untuk kaum milenial, antara lain yaitu:

  • Tabung Emas

Akhir-akhir ini tabung emas menjadi hal yang sedang naik daun. Hal ini tidak terlepas dari semakin mudahnya dalam melakukan investasi ini. Baik dari segi harga maupun cara mendapatkannya.

Dulu, investasi  jenis ini membutuhkan uang dalam jumlah yang banyak, karena besaran emas logam paling kecil adalah 1 gram. Kini, ada satuan emas murni yang besarnnya hanya 0,05 gram, yang artinya dapat kita beli dengan harga dibawah 100 ribu rupiah.

Tidak ada ruginya untuk segera investasi emas. Karena harga emas cenderung naik tiap tahunnya, sehingga cocok untuk investasi jangka panjang. Namun, investasi ini tidak cocok untuk dicairkan dalam waktu dekat –bahkan kalau terpaksa dijual akan mengalami kerugian, sebab ada selisih antara harga jual dan harga beli.

  • Saham

Investasi saham mungkin masih terasa awam bagi milenial. Namun, akhir-akhir ini investasi saham mulai populer dikalangan masyarakat semenjak adanya peraturan minimal pembelian jumlah lot saham yang diperkecil.

Semakin banyak kalangan menengah bawah atau milenial dapat melakukan investasi ini berbekal uang 50 ribu rupiah–tergantung dari harga per-lembar saham. Namun, investasi ini memerlukan keahlian khusus. Disamping keuntungannya yang besar, ia memiliki resiko yang besar pula.

  • Reksadana

Kalau saham menuntut keahlian khusus, lain cerita dengan reksadana. Walaupun sama-sama investasi di perusahaan yang tercatat di bursa, reksadana memiliki tim khusus yang mengelola uang nasabah, yaitu manajer investasi. Mudahnya, kita menitipkan uang kepada manajer investasi agar dikelola dan diinvestasikan di berbagai perusahaan sehingga kita tidak perlu memantaunya setiap saat.

Yang menarik dari reksadana, disamping jumlah investasinya yang rendah (minimal 50 ribu rupiah), kita juga dapat memilih tingkat resikonya: Resiko rendah (Pasar Uang), resiko menengah bawah (Reksadana pendapatan tetap), resiko menengah atas (Reksadana Campuran) dan resiko tinggi (Reksadana Saham).

Investasi ini menurut saya paling mudah bagi pemula. Disamping dikelola profesional, pencairan dana di reksadana juga mudah dilakukan bila dibutuhkan sewaktu-watu.

***

Kalian bisa mempelajari investasi di atas lebih dalam. Menurut saya, investasi di atas cocok bagi milenial, sebab disamping murah juga menguntungkan di masa depan karena semakin lama semakin besar peluang keuntungan yang didapat.

Selain itu, pengelolaan investasi ini juga mudah, dapat dilakukan melalui telepon pintar, mulai dari pendaftaran hingga transaksi. Ada banyak aplikasi yang melayani investasi ini. Namun, kita harus pintar memilih mana yang aman dan tidak menipu. Bagi yang ragu kehalalannya, kita bisa memilih jenis saham atau reksadana syariah.

Selamat merencanakan pensiun dini!

Penulis: Aris Supriyadi

Penyunting: Aunillah Ahmad