Messi juara, akhirnya!

Final Copa America 2021 baru saja dilaksanakan beberapa waktu lalu. Final ideal yang menghadirkan dua kekuatan Amerika Latin yaitu Argentina dan Brazil digadang-gadang akan menjadi final yang menarik untuk disimak karena masing-masing negara memiliki pemain dengan komposisi yang cukup seimbang ditambah lagi adanya head to head antara dua pemain kelas dunia yaitu Lionel Messi dan Neymar.

Masing-masing negara pastinya memiliki ambisi yang berbeda di mana Brazil ingin mengunci gelar di rumah sendiri sekaligus mempertahankan gelar yang mereka dapatkan di tahun 2019, sedangkan Argentina juga ingin merasakan gelar juara setelah terakhir mereka rasakan pada tahun 1993 dan ingin mempersembahkan gelar tersebut kepada sang kapten Lionel Messi.

Seperti yang kita ketahui, dua gelaran final Copa America yang dijalani Argentina pada tahun 2015 dan 2016 keduanya membuahkan hasil yang tak mengenakkan untuk tim mereka dimana mereka harus rela menjadi runner up berturut-turut dan dikalahkan oleh tim yang sama yaitu Chile. Oleh karena itu, tahun ini menjadi momentum yang tepat bagi Argentina untuk bisa merasakan juara setelah kegagalan yang dialami sebelumnya dimana mereka telah memiliki skuad yang lebih mumpuni dari semua lini.

Argentina akhirnya memiliki penjaga gawang yang bisa diandalkan di bawah mistar yaitu Emiliano Martinez, bek solid yang berpengalaman yaitu Nicolas Otamendi, kemudian ditopang oleh dua pemain tengah eksplosif yaitu Rodrigo De Paul dan Angel Di Maria di mana keduanya berkontribusi banyak pada laga ini, ditambah penyerang mumpuni dan tajam yaitu Lionel Messi dan Lautaro Martinez.

Argentina keluar sebagai juara setelah mengalahkan Brazil dengan skor 1-0 dari gol semata wayang Di Maria menerima umpan dari De Paul. Jujur, menurut saya laga ini tak memenuhi ekspektasi saya sebagai penonton yang ingin melihat jual beli serangan dari dua negara yang terkenal memainkan sepakbola indah, namun yang tersaji pada laga ini lebih banyak permainan keras yang mengandalkan permainan fisik sehingga dari segi permainan kurang bisa dinikmati. Ya walaupun secara tensi memang panas dan seringkali terlihat adanya cekcok antar pemain saat terjadi benturan keras.

Meski begitu, saya rasa Argentina memang layak memenangkan pertandingan ini walaupun permainan mereka pun tidak mengesankan karena dari sisi permainan, Brazil pun tidak memperlihatkan permainan secara tim seutuhnya dan lebih mengandalkan permainan individu pemain dari Neymar, Richarlison, bahkan pemain yang masuk di babak kedua yaitu Vinicius dan Gabriel Barbosa. Argentina sendiri beruntung bisa mencetak gol terlebih dahulu sehingga lebih nyaman dalam bermain dan dapat mempertahankan keadaan yang membawa mereka ke kemenangan.

Kemenangan Argentina kali ini sangat spesial bagi diri Lionel Messi yang akhirnya mendapatkan trofi major bersama Tim Nasional Argentina setelah ia gagal di empat gelaran final sebelumnya. Ya, akhirnya Messi juara.

Kebahagiannya menjuarai Copa America pun menjadi kebahagiaan banyak orang di seluruh penjuru dunia dimana banyak orang di luar sana yang juga ingin melihat La Pulga mengangkat trofi bersama timnas untuk melengkapi torehannya sebagai pesepakbola.

Dengan gelar tersebut, Lionel Messi seperti mengisi satu ruang kosong yang tersisa dan harus menunggu bertahun-tahun lamanya untuk bisa mengisi ruang tersebut. Bahkan, pada tahun 2016 ia sempat memutuskan ingin gantung sepatu karena mungkin merasa gagal dan frustasi setelah dikalahkan oleh tim yang sama, di gelaran yang sama dan, di partai final.

Keputusan yang sempat dijadikan bahan olok-olok oleh para pecinta sepak bola karena akhirnya ia memutuskan kembali untuk bermain dan para pecinta sepak bola menganggap seorang Lionel Messi seperti anak kecil yang tak mempunyai pendirian.

Akan tetapi, saya rasa Lionel Messi kini mendapatkan apa yang memang layak dan sudah seharusnya ia dapatkan selama ini. Persetan dengan orang yang membanding-bandingkan dirinya dengan Cristiano Ronaldo karena di luar rivalitas antar keduanya, Messi memang sudah selayaknya mendapatkan gelar ini bersama negaranya berdasarkan apa yang telah ia lakukan dan kontribusi yang ia berikan.

Jadi, untuk sekarang kalau njenengan mau pensiun ya monggo saja dan nggak perlu malu lagi wong mumpung sudah ada gelarnya kan? Nanti keburu bang Krisno nambah gelar bareng Portugal dan dibanding-bandingkan lagi, lho! Hehe~

Editor : Hiz

Foto : Detik Sport