Siapa sih manusia di zaman sekarang yang nggak menggunakan aplikasi chat seperti Line dan Whatsapp? Hampir sedikit bahkan nggak ada kecuali mungkin para orang tua yang kebanyakan pakai Whatsapp aja. Nah, kalau saya pribadi saya pakai keduanya. Saya pakai keduanya bukan tanpa alasan. Grup keluarga saya ada di Whatsapp dan grup kelas saya ada di Line. Nah loh! 

Jujur saya kadang iri dengan orang yang konsisten pakai satu aplikasi chat saja. Line saja atau Whatsapp saja. Kadang juga saya mikir deh ukuran kedua aplikasi chat ini kan nggak kecil. Yang artinya kedua aplikasi tersebut turut andil dalam menghabiskan ruang penyimpanan ponsel saya. Hadeh. Tapi kalau masalah ruang penyimpanan ponsel nggak masalah deh. Toh saya masih bisa menghapus file-file yang menurut saya nggak penting lagi alias sudah jadi sampah. Yang saya masalahkan di sini adalah banyaknya grup yang saya miliki. Entah itu di Line atau Whatsapp. 

Grup Line dan WhatsApp yang Menumpuk

Grup-grup yang saya miliki ini sebagian besar masih aktif dan saya menjadi salah satu orang yang cukup pasif di grup. Kasarnya bagi saya ya penting nggak penting. Tapi jujur kadang banyak informasi seliweran yang penting juga. Jadi sayang kalau mau keluar grup. 

Saya bukan orang yang banyak omong dan interaksi di grup. Jadi mungkin orang-orang atau teman-teman saya menganggap saya nggak ada gitu. Wqwq. Begitu juga dengan grup keluarga di Whatsapp. 

Grup-grup yang saya miliki secara nggak sadar terbagi menjadi dua kubu. Line dan Whatsapp. Line menjadi aplikasi chat dengan grup-grup khusus saya bersama teman-teman. Sedangkan Whatsapp merupakan grup khusus keluarga dan online shop yang biasa saya hubungi. Hmm, ada juga sih beberapa grup kelas online

Saya kadang bingung memantau per-grupan ini. Saya berpikir saya kurang bahkan tidak aktif di grup. Tapi, disisi lain kalau keluar grup saya malu ditanya macam-macam. Kenapa keluar grup? Ada masalah apa? Bla bla bla. Padahal kan keluar grup nggak melulu lagi ada masalah. Ckck

Apalagi grup keluarga. Jujur deh grup keluarga kadang menjadi grup yang paling malas saya kunjungi. Yang saya maksud adalah grup keluarga besar ya bukan keluarga inti! Keluarga besar berisik banget deh heran saya. Sudah saya mute memang. Tapi, sekalinya lihat unread message nya 999+. Saya jadi kepo, sebegitu banyak pesan isinya apa aja sih? Ternyata kalau nggak pesan berantai anjuran cuci tangan dan pakai masker, ya video motivasi pagi hari sambil minum kopi. Duh! 

Bukannya saya nggak respect dengan itu, tapi ya saya setiap hari juga sudah dicekoki dengan tata cara cuci tangan dan pakai masker benar. Serta memotivasi diri sendiri dengan kata-kata mutiara yang membangun semangat meskipun hobi rebahan saya sudah akut sih. Tapi setidaknya saya sudah paham. 

Daripada Serba Nggak Enakan, Mending Adakan Fitur Keluar Grup Tanpa Ketahuan!

Nah, belum lagi grup-grup di Line yang sama menumpuknya. Saya yang kurang aktif merasa menjadi beban untuk sebuah bahkan semua grup yang saya ada di dalamnya. Apalagi kalau sedang ada masalah dengan salah satu teman lalu teman itu muncul di grup. Sedangkan kita tidak muncul karena merasa canggung. Rasanya ingin keluar grup saja kan. Tapi sialnya Line dan Whatsapp tidak menyediakan fitur untuk keluar grup tanpa ketahuan. Hah! Itu yang sulit! 

Lalu akhirnya saya dan mungkin kalian akan merutuk KENAPA SIH NGGAK BISA LEFT GROUP TANPA KETAHUAN? Tau nggak sih malasnya kalau left group lalu ketahuan adalah ditanya macam-macam. Apalagi kalau keluar grup keluarga. Saya rasa seperti diinterogasi saking keponya kenapa anggota keluarga lainnya keluar grup. Langsung deh dikaitka dengan berbagai kemungkinan seperti ada masalah atau tidak nyaman di grup. Padahal memang tidak eh kurang nyaman. Haha

Maksudnya, kalau keluar grup tanpa ketahuan kan akan meminimalisir rasa bersalah diri sendiri. Betul tidak? Menurut saya sih begitu. Jadi, orang lain juga tidak perlu susah payah menghubungi saya via japri hanya untuk bertanya ada masalah apa dan lain sebagainya karena mereka pun nggak sadar saya meninggalkan grup. Begitu loh wahai Line dan Whatsapp, tolong pengertiannya. Saya yakin pada akhirnya Line dan Whatsapp akan menjadi aplikasi chat favorit saya kalau…  ada fitur keluar grup tanpa ketahuan. Hehehe.