Sejak pandemi tahun 2020, Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah menjadi solusi untuk mencegah penyebaran virus lebih besar. Otomatis ritme kerja pun berubah, yang awalnya harus bangun pagi, berpakaian rapi lalu pergi ke kantor kini tanpa mandi pun siapa saja bisa bekerja dibalik laptop. Meski WFH ini sebenarnya tidak asing bagi sebagian orang karena beberapa sudah mengenalnya jauh sebelum pandemi, namun sebagian orang tentu terasa asing bakan tidak terbiasa. Sistem WFH yang awalnya direncanakan beberapa bulan lalu berlanjut menjadi satu tahun karena covid-19 tak kunjung selesai. Akhirnya hingga saat ini mayoritas beberapa perusahaan memberlakukan WFH. 

Apalgi perusahaan startup yang sebagian besar memungkinkan bisa bekerja dari mana saja. Ritme kerja WFH menjadi candu bagi generasi milenial dan ini merupakan pekerjaan impian karena bisa dari mana saja. Meski tak menutup kemungkinann beberpa orang lebih suka hadir di kantor karena ritme kerjanya jelas. Selain itu, WFH mungkin menjadi tempat yang nyaman bagi kaum introvert. Bisa bekerja dibalik layar tanpa harus berinteraksi langsung dengan banyak orang merupakan ritme kerja yang nyaman bagi mereka. Bagaimana dengan orang yang memiliki sifat ekstrovert? Tentu hal ini merupakan tantangan yang harus dijalani. Namun seiring berjalannya waktu WFH kian menjdi candu. Apa penyebabnya?

1. Bisa dikerjakan dari mana saja

Tentu saja, WFH membuat kamu memiliki jam kerja fleksibel tanpa harus terikat waktu tiba di kantor. Hal ini yang menjadi poin lebih WFH kian diminati. Namun jam kerja fleksibel bagi orang yang terbiasa bekerja kantoran mungkin hal yang nyaman. Padahal realitasnya dengan tidak pergi ke kantor artinya perusahaan bisa menghubungi kamu kapanpun dan ini membuat ritme waktu tidur dan istirahatmu berubah. Awalnya jam 07.00 hingga 17.00, maka kini deadline tugas bisa berlarut hingga jam 22.000 WIB. Selain itu, bekerja di cafe juga menjadi pilihan bagi beberapa milenial. Suasana nyaman dan sejuk di cafe dianggap bisa membuat daya konsentrasi lebih optimal. Padahal ini bisa menguras keuangan karena harus membeli kopi dan snacks.

2. Tidak perlu memikirkan transportasi

Bagi kamu yang tinggal di kota besar, bermacet ria di jalan merupakan hal yang menyebalkan. WFH membuat kamu melupakan hal ini. Bisa bekerja dari cafe maupun dari rumah dan tidak perlu memikirkan kemacetan di jalan. Selama kamu terkoneksi dengan akses wifi yang lancar, maka perkerjaan pun teratasi. Sebaliknya, jika koneksi lambat, pekerjaan pun terhambat. 

3. Biaya makan yang bisa dihemat

Hal utama dalam bekerja ialah asupan nutrisi. Beberapa kantor bosanya menerapkan fasilitas makan siang. Otomatis jika makan siang, hal ini tentu tidak kamu dapatkan. Jika biasanya di kantor selalu tergoda untuk membeli makanan dan camilan, maka dengan WFH bisa kamu siasati dnegan memasak sendiri. Pilihan ini bisa membuat kamu lebih berhemat.

Pilihan WFH memang menawarkan banyak kemudahan. Namun hal ini sebanding dengan beberapa efek yang akan dialami . Solusinya ialah dengan memask sendiri. Seperti mengalami masalah kesehatan badan terasa pegal, waktu dianggap bisa quality time malah menghabiskan banyak waktu untuk bekerja. Karena lamanya menjalani wfh, interaksi kita juga dengan sesama menjadi berkurang. Maka perlunya untuk menyeimbangkan antara wfh dan kehidupan sosial kita. Menambah relasi bisa melalui forum-forum baru dan bertemu di dunia nyata. 

Tak kalah pentingnya dalam menjalankan work form home ialah skala prioritas. Jika tidak, maka pekerjan kamu akan terbengkalai karena tidak terikat oleh waktu. Kalau kamu tim memilih untuk Work from Office atau Work from Home selamanya?

Editor : Faiz

Gambar : Pexels