Bagi Sebagian kaum milenial berbicara dan berkomunikasi juga termasuk hal yang terpenting dalam kehidupan sehari-hari tetapi tidak semua kaum milenial pandai berkomunikasi berbicara. Lalu bagaimana cara berbicara yang baik? Apakah berbicara dengan artikulasi yang jelas ? atau berbicara tanpa mengambil tarik napas ? 

Ucapan yang bisa disebut baik adalah yang bisa menggetarkan hati. Ucapan seseorang yang memiliki daya tarik sendiri. Sedemikian pentingnya ucapan. Bagi kaum milenial kita harus pandai berbicara untuk menunjukkan diri kita kepada lawan bicara dalam kehidupan sosial dan pergaulan sehari-hari. Orang yang berbicara dengan mahir akan menjadi lebih maju daripada yang lainnya. Tetapi untuk mencapai tujuan komunikasi, ucapan, negosiasi. Kita harus mengetahui metode komunikasi yang efisien. 

Masalahnya, dikalangan kaum milenial hanya segelintir orang yang mengetahuinya. Mayoritas kaum milenial tidak tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan baik. Mereka sebagian berpikir apakah orang lain pandai berbicara karena bawaan lahir? tentu saja tidak, banyak tokoh-tokoh di dunia yang mengalami kesulitan dalam berbicara dan selalu gugup. 

Saya juga demikian, sejak lahir saya tidak memiliki kemampuan berbicara seperti sekarang. Justru saya mulai percaya diri untuk berbicara sejak dipuji oleh dosen saya. Saat itu, saya melakukan pemaparan tugas. Semenjak saat itu, saya giat berlatih, membaca buku dan semakin lama mendapatkan hasil yang lebih baik daripada sebelumnya. Menurut saya untuk kaum milenial siapapun bisa meningkatkan kemampuannya asalkan mau berusaha. 

Nah agar kamu pandai berkomunikasi saya akan memberikan tips cara berkomunikasi untuk kaum milenial dalam kehidupan sosial.

  1. Membuang rasa takut berbicara

Sebagai contoh, kita dapat melihat Barack Obama. Saat berusia 2 tahun, ayahnya yang berasal dari Kenya dan berkulit hitam bercerai dari ibunya yang berkulit putih. Lalu ibunya menikah untuk yang kedua kalinya dengan orang Indonesia. Ia tumbuh dalam asuhan kakek-neneknya di Hawaii. Meskipun keturunan kulit hitam, ia adalah anak blasteran yang tidak diakui oleh murid-murid kulit hitam maupun kulit putih. 

Trauma dan rasa rendah diri yang muncul dalam dirinya membuatnya tersesat hingga menyentuh obat-obatan terlarang. Namun meskipun memiliki latar belakang seperti ini, saat masih muda ia sudah memiliki kemampuan berpidato yang mumpuni. Oleh karena itu, ucapanya yang penuh rasa percaya diri dapat menggetarkan hati banyak orang lain. Rasa percaya diri inilah yang harus ditanamkan bagi kaum milenial agar pandai berkomunikasi. Rasa percaya diri yang kuat adalah hal yang utama untuk bisa pandai berbicara. 

  1. Melatih Logika Berbicara

Berbicara logis untuk kaum milenial menjadi keunggulan tersendiri. Dalam berbicara kita harus biasakan memberikan alasan yang tepat untuk argumen kita. Perbedaan antara pendapat yang beralasan dan yang tidak beralasan sangatlah jauh. Kita ambil contoh seorang mahasiswa yang ingin melakukan perjalanan keluar kota dan meminta izin kepada orangtuanya. Jika dia hanya mengulang pendapatnya. Maka akan sulit untuk menggerakan hari orangtuanya. Lain halnya jika kita menyampaikan alasan dengan logis. Sepertinya contoh izinkan aku ayah ibu untuk berpergian ke luar kota satu minggu atau satu bulan saja untuk memperluas pengetahuanku, pengalamanku dan nanti pun saat melamar kerja bisa dimasukkan sebagai salah satu pengalaman. Jika sudah begini orangtua mana yang melarang anaknya jalan-jalan ke luar kota?

  1. Gunakan gerak tubuh

Albert Mehrabian, psikologi sekaligus pakar komunikasi Amerika menyebutkan bahwa suara dan gerak tubuh merupakan unsur yang sangat penting dalam berbicara. Menurutnya, ucapan dipengaruhi 7% oleh isi, 38% suara, dan 55% oleh gerak tubuh. Suara dan gerak tubuh dapat membuat perbedaan besar terhadap isi ucapan yang sama.

  1. Mendengarkan lawan berbicara

Komunikasi yang berjalan dengan lancar dan baik, harus mengandung pertanyaan, pujian, dan reaksi. Pertanyaan salah satu bentuk ketertarikan terhadap lawan berbicara. Komunikasi tidak akan terwujud apabila tidak ada ketertarikan sama sekali terhadap lawan berbicara. Mulailah dengan berkomunikasi hal sederhana dengan menanyakan siapa namamu? berasal dari mana kamu? berapa umurmu? saat kita memiliki perasaan terhadap lawan berbicara maka pertanyaan-pertanyaan yang mengandung keterkaitan seperti ini akan muncul dengan sendirinya. 

Pujian sangat penting untuk membentuk hubungan yang kokoh asal jangan pujian palsu ya. Mulailah dengan melakukan pujian sederhana seperti “anak terlihat lebih muda” “anda terlihat lebih ganteng atau cantik”. Ini merupakan hal yang efektif karena pujian dengan menunjuk bagian tertentu akan menyenangkan hati bagi lawan berbicara kita.

  1. Berbicara disertai humor candaan

Dalam kehidupan sosial salah satu faktor penghambat komunikasi adalah hubungan yang kaku, situasi yang menegangkan kebosanan atas rutinitas yang berulang dan pembicaraan yang itu-itu saja. Faktor penghambat ini yang membuat komunikasi tidak berjalan baik. Lalu solusinya apa? jawabanya adalah humor candaan. Mulailah dengan berkomunikasi disertai dengan candaan. Humor berperan dalam mencairkan suasana yang kaku dan dingin.

  1. Kesan pertama

Dalam komunikasi kesan berbicara saat bertemu orang baru atau teman, apabila kita berbicara dengan mereka disertai dengan tema yang menonjol. Maka akan disukai oleh orang tersebut. Mulailah dengan berbicara mengenai tema tentang pelajaran, sepak bola, masa depan atau kekasih. Jangan membicarakan orang lain ya ataupun orang lain, bagi sebagian orang respon mereka terhadap kita akan ilfeel sehingga mereka akan menghindari berkomunikasi dengan kita.

  1. Selalu tersenyum

Kebanyakan kita mudah tertarik dengan orang yang berwajah cerah dan tenang. Sebaliknya, orang-orang akan menjauh dari orang yang berwajah gelap dan gelisah. Senyum memiliki daya tarik untuk membuat hati yang melihatnya menjadi gembira dan akan merambata kepada banyak orang dalam waktu singkat. Oleh karena itu biasakanlah diri untuk sering tersenyum dengan tersenyum akan menimbulkan awal komunikasi.

Nah, kira-kira itu yang bisa saya sampaikan untuk kaum milenial. Ingat kawan komunikasi juga salah satu hal terpenting dalam kehidupan sosial dalam terjalinnya pertemanan juga bisa disebabkan karena komunikasi yang baik. Sekian dari saya.

Foto: Pexels

Editor: Saa