Sebuah riset dilakukan oleh University of Pennsylvania. Mereka membagi responden ke tiga bagian, yang pertama diberi waktu tidur 4 jam, yang kedua 6 jam, yang ketiga 8 jam. Sebelum dan setelah riset, responden diberi ujian untuk menjawab. Hasilnya, 25% dari golongan kedua yang tidur 6 jam merasa ngantuk saat mengerjakan tes. Ternyata, yang penting bukan seberapa lama kita tidur, tapi seberapa tinggi kualitas tidur kita.
Kualitas Tidur
Dalam buku The Sleep Solutions karya W Chris Winter, jika ada orang yang berkata ‘saya mengalami insomnia, saya tidak tidur berhari-hari’ itu adalah mustahil. Semua orang perlu tidur, kalau tidak dia akan mati. Hanya saja mereka mungkin tidak sadar kapan mereka tertidur, berapa lama, dan bagaimana kualitas tidurnya. Insomnia adalah turunnya kualitas dan kuantitas dalam tidur.
Untuk menanggulangi itu semua, simak 3 fase di bawah untuk tidur yang lebih baik.
Light Sleep
Dalam fase ini, posisi kita ada di antara bangun dan tidur yang mana kita sangat mudah untuk dibangunkan. Ada dua fase di sini, yang pertama tidur sambil terjaga yang mungkin terjadi di siang hari saat lelah, yang kedua saat menjelang tidur sebelum menuju ke fase selanjutnya.
Deep Sleep
Saat rasa lelah kita menghilang di pagi hari, dan energi kita kembali pulih, berarti kita sudah melalui fase deep sleep. Fase ini terjadi saat pertengahan pertama setelah kita tertidur. Biasanya orang dewasa memiliki 25% deep sleep dalam tidur setiap harinya yang mana angka ini selalu menurun disebabkan usia. Di fase ini, kebanyakan hormon berkembang, yang dapat membantu mengobati luka, mempercepat pertumbuhan tulang, dan lain lain.
Dream Sleep/REM Sleep
REM atau Rapid Eye Movement adalah kondisi di mana mata kita bergerak dengan cepat di bawah kelopak saat kita tertidur. Di fase ini, otak bekerja sama seperti saat kita sedang terbangun tetapi aktivitas otot melemah. Di sini kita bermimpi dan terkadang menganggap mimpi itu seperti kenyataan atau bahkan kita menyadari kalau itu adalah mimpi. Menyadari kalau kita berada di alam mimpi sering dinamakan juga sebagai Lucid Dream.
Untuk memperbaiki waktu tidur kita, badan kita memerlukan rutinitas yang baik, diawali dengan olahraga di pagi hari dan membaca buku di malam hari hingga mengantuk dan tertidur. Yang kita butuhkan hanyalah mengatur waktu yang tepat dan konsisten dalam menjaga rutinitas kita saat dewasa.
Insomnia: Turunnya Kualitas Tidur
Insomnia terjadi saat kita memiliki fase yang buruk dalam tidur paling tidak dua kali dalam sebulan. Insomnia biasanya datang saat kita ingin tidur tapi kita malah tidak tidur, atau saat kita kesulitan untuk tidur di malam hari dan terus terjaga.
Efek yang ditimbulkan dari insomnia adalah kita merasa terganggu dari pengalaman tidur kita yang buruk. Yang diperlukan adalah meningkatkan intensitas penggunaan sesuatu yang dapat memicu tidur kita, seperti memutar lagu, membaca buku, dan lain lain.
Sebuah tulisan di tahun 2015, Journal of Sleep menyatakan bahwa tidur kurang dari 6 jam sehari memiliki hubungan dengan obesitas. Saat waktu tidur berkurang, hormon lapar akan naik yang akan menyebabkan tubuh kita lebih merasa lapar dari sebelumnya dan itu bisa menyebabkan obesitas.
Maka itu, yuk perbaiki tidur kita!
Penulis: Haekal Adha Al Giffari
Penyunting: Aunillah Ahmad
Comments