Tukang Ojek Pengkolan atau yang bisa disebut sebagai TOP merupakan sebuah sinetron yang ditayangkan oleh RCTI setiap sore. TOP sendiri menceritakan tentang kehidupan para tukang ojek yang bernama Bang Ojak beserta dua temannya, Kang Tisna dan Mas Pur. Di samping itu, sinetron ini juga menyorot kehidupan para warga di Kampung Rawa Bebek.

TOP sendiri merupakan tontonan favorit dari almarhum om saya. Beliau kerap menyaksikan acara tersebut sembari merokok dan juga menyeruput kopi di atas kursi kesayangannya. Karena hal tersebut, saya jadi mengenal TOP.

Saya pribadi bukan penggemar berat sinetron TOP. Saya hanya menyaksikan sinetron yang sudah ditayangkan sejak tahun 2015 tersebut selama beberapa kali saja. Meskipun demikian, saya mengakui bahwa TOP merupakan sinetron terbaik yang ada untuk saat ini. Setidaknya dengan beberapa alasan berikut ini. 

1. Adegan Natural

Penggambaran latar, adegan, serta para pemeran di dalam sinetron TOP terasa begitu alami alias natural. Melihat sinetron tersebut tidak ubahnya seperti melihat kehidupan warga Jakarta di dunia nyata namun disorot oleh kamera. 

Salah satu dari bentuk kenaturalan di sinetron TOP dapat dilihat dari adegan para pemainnya ketika memasuki rumah. Pada saat itu, mereka akan melepas sandal atau sepatunya. Hal ini begitu kontras dengan mayoritas sinetron atau FTV yang pernah saya lihat, dimana para pemainnya tidak akan melepas alas kakinya ketika berada di dalam rumah. 

2. Sinetron Lucu

TOP merupakan salah satu acara televisi paling lucu yang masih eksis untuk saat ini. Kekuatan humor dari sinetron yang dibintangi oleh Eza Yayang ini berasal dari dialog maupun interaksi para pemain di dalamnya. Misalnya saja seperti ketika Bang Ojak bertanya tentang jawaban teka-teki silang (tts) kepada Mas Pur.

Hebatnya lagi, kelucuan yang dibangun tersebut tidak mengandalkan nama-nama pelawak kondang seperti Komeng atau Sule. Hal tersebut tentu sangat luar biasa. Oleh karena itu, kita patut mengangkat topi kepada sutradara maupun kru yang terlibat di dalam pembuatan sinetron TOP.

3. Mang Ujang

Mang Ujang adalah anak buah dari Kang Mus, seorang preman yang namanya begitu tersohor di sinetron Preman Pensiun. Pada beberapa episode TOP, Mang Ujang diceritakan pernah mengontrak di Rawa Bebek bersama temannya atau menginap di kontrakan Bang Ojak.

Kehadiran Mang Ujang sendiri setidaknya mampu mencuri atensi. Selain gagah, sahabat dari Kang Cecep tersebut juga memiliki paras yang lumayan tampan. Ditambah dengan sikapnya yang ramah dan sopan kepada selain musuh, Mang Ujang adalah sosok pria yang pasti diidamkan oleh kaum Hawa.

4. Adegan Iklan yang Tidak Terlalu Kentara

Dewasa ini, lazim ditemukan adanya sisipan adegan berupa iklan di dalam penayangan sinetron atau FTV. Dalam hal ini, adegan tersebut diisi oleh pemain yang tidak dikenal (maksudnya tidak ada di dalam cerita). Menyaksikan adegan iklan tersebut tidak ubahnya seperti menyaksikan iklan biasa. Hal tersebut terkadang bisa membuat penonton sebal.

Meskipun sinetron TOP juga menyisipkan adegan iklan di dalamnya, setidaknya adegan tersebut tidak begitu kentara. Di dalam adegan iklan masih sedikit melibatkan alur cerita serta karakter yang terdapat di dalam TOP. Misalnya saja seperti adegan iklan snack yang melibatkan Roron dan juga ibunya, Mpok Edah. For your information, mereka berdua merupakan tetangga dari Mas Pur.

Demikian empat alasan mengapa TOP menjadi sinetron terbaik untuk saat ini. Melihat jalan cerita TOP yang sekarang, saya sih merasa kalau umur dari sinetron ini bakal sangat panjang. Sulit rasanya untuk menemukan ending yang pas untuk TOP.

Editor : Faiz

Gambar : Google