Sudah populer belum dengan gaya hidup minimalis? Gaya hidup yang beberapa tahun ini sempat tren di kalangan para artis ataupun influencer. Contohnya Raditya Dika, penulis sekaligus stand up comedian tersebut, dalam kurun waktu 90 hari menjual koleksi jam tangan miliknya dan menyingkirkan perabotan rumah tangganya yang kurang berguna.

Artis lainnya yaitu Cinta Laura, wanita cantik blasteran Indonesia dan Jerman, juga menerapkan gaya hidup minimalis. Dalam sebuah wawancara di salah satu channel YouTube ia “uang yang dikeluarkan untuk membeli barang-barang branded akan lebih berarti apabila bisa dibagi ke orang-orang di sekitar yang membutuhkan”. 

Yuk, kita kenalan dengan gaya hidup minimalis!

Sejarah Hidup Minimalis

Pelopor hidup minimalis yang berkembang sejak beberapa tahun terakhir melalui orang-orang Jepang. Asal muasal isitilah minimalis itu sendiri muncul pada tahun 1950-an oleh seniman Barat, sebagai tanggapan atas kapitalisasi di dunia seni yang begitu berlebihan.

Gaya hidup minimalis yang populer saat ini, dengan merujuk dari beberapa sumber berasal dari pemahaman Zen dengan filosofi ‘Less is more’ yang menentang adanya perilaku konsumtif. Dan juga maraknya gerakan quasi-terapis, self-help, self-improvement dilengkapi literatur, podcast, video dan tutorial. Dari sanalah gaya hidup minimalis mulai sampai ke pendengaran banyak orang.

 Minimalis memiliki pengertian adalah cara untuk menyingkirkan segala hal yang berlebihan atau tidak penting agar lebih fokus terhadap hal-hal yang lebih penting. Artinya hidup sekedar mencukupi dan tidak berlebih-lebihan.

Perlawanan terhadap Gaya Hidup Konsumerisme

Visi dari gaya hidup minimalis ialah untuk menghilangkan sifat konsumtif dalam hidup seseorang. Gaya hidup konsumerisme memiliki arti mengkonsumsi penggunaan produk atau jasa sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Namun pada zaman modern konsumerisme telah mengalami pergeseran makna menjadi sebuah budaya sendiri dan melahirkan masyarakat-masyarakat yang bersifat konsumer. Dalam artian kebutuhan untuk mengkonsumsi nilai guna produk tidak lagi dibutuhkan melainkan hasrat pada nilai tandanya (brand).

Dampak negatif yang terjadi dari mengkonsumsi semua barang oleh masyarakat hanya pemenuhan rumah masyarakat dengan barang. Akibatnya hanya menjadi sampah dan membuat penyakit-penyakit seperti, setres karna penuhnya barang, tidak pandai mengatur uang, kelilit hutang dll.

Maka lahirlah minimalis atas perlawanan dari gaya hidup konsumerisme yaitu menggunakan suatu berdasarkan nilai gunanya bukan nilai tandanya. Kehidupan minimalis membantu membuat penyadaran kepada masyarakat terhadap permainan media sosial, iklan, endors dll, dan juga membantu membuat kebiasaan sederhana tiap orang.

Gaya Hidup Minimalis Rasulullah

Ternyata, Islam sebagai agama yang kompatible dengan perkembangan zaman telah lebih dahulu menjelaskan gaya hidup minimalis. Islam sudah sedari dulu menggerakkan gaya hidup minimalis melalui keteladanan Rasulullah.

Rasulullah sebagai suri teladan bagi umat sepanjang zaman, Rasul mengisi kehidupannya dengan ajaran agama Islam dan selalu berpedoman kepada wahyu dari Allah dengan selalu berperilaku sederhana

Dalam hal ini penulis menukil dari tulisan buku Hidup Minimalis ala Rasulullah karya Ratnani Latifah sebagai referensi dalam tulisan ini. Ratnani membagi gaya hidup sederhana Rasulullah dalam 5 bab, yaitu:

• Sederhana Membawa Berkah

Hidup Rasulullah sangat sederhana, Rasul tidak menyukai kemewahan. Padahal jika ingin, bagi Rasulullah mudah untuk meraihnya. Contoh kongkretnya ialah rumahnya yang sangat sederhana dengan hanya ada dua sekat di dalamnya, sampai tempat tidur dari tikar dan kasur yang terbuat dari kulit binatang yang berisikan dengan pelepah kurma.

Rasulullah juga tidak menyukai sifat mubazir terhadap segala sesuatu seperti pakaian, sandal dan sepatu serta gelas-gelas Rasul membeli barang jika sudah rusak atau dibutuhkan, jika barang itu belum rusak Rasul memilih untuk memperbaikinya. Begitu juga dengan lauk pauk Rasulullah sangat sederhana yaitu, roti dan cuka.

•Bersyukur Resep Bahagia

Rasulullah selalu menikmati kehidupannya dengan rasa syukur atas pemberian dari Allah. Rasulullah menikmati kehidupannya dengan bahagia, meskipun terkadang harus menahan lapar karena tidak ada makanan. Karena kunci kebahagiaan adalah rasa syukur menghilangkan rasa mengeluh.

Begitu juga saat memilih makanan, Rasulullah bukan orang pemilih beliau memilih untuk memakan makanan yang dihidangkan kepadanya. Begitu juga ketika tidak ada lauk yang bisa di makan maka beliau memilih untuk berpuasa.

•Ikhlas dan Tawakkal Kunci Ketenangan

Dalam menjalankan hidupnya Rasul mengisinya dengan keikhlasan, tidak suka mengeluh, membantu istrinya mengerjakan sesuatu. Jika istrinya tidak bisa melakukannya maka Rasulullah membantu pekerjaannya. Rasulullah selalu bertawakkal kepada Allah. Karena keyakinan Rasul ialah apa yang Allah tetapkan merupakan pilihan terbaik bagi dirinya.

•Boros Temannya Setan

Bukan perilaku Rasulullah jika memboroskan segala sesuatu seperti halnya beliau yang menegur sahabatnya ketika berwudhu di air yang mengalir deras. Tidak hanya di dalam berwudhu ternyata Allah melarang boros dalam masalah keuangan, minum, makan.

Dari sikap boros menurut Ratnani ada 8 mudarat yang terjadi jika kita boros, yaitu: tidak mendapatkan ridha Allah, tidak memiliki tabungan masa depan, kekayaan dan hart akita akan cepat habisnya, tidak memerdulikan kehidupan sosial di sekitar kita, gila harta, tidak pernah bersyukur, bersifat riya dan sombong, tidak bisa menjalin hidup sederhana.

•Bahaya Berlebih-Lebihan

Pada kisah Abu Jahal karena rasa irinya kepada Rasulullah ia bahkan rela merencanakan pembunuhan kepada Rasulullah. Begitu juga dengan Abu Lahab beliau menentang dakwah Rasulullah dengan keras

Hidup kita jika berperilaku seperti itu maka kita tidak akan pernah bersyukur dan dapat merusak iman kita. Adapula larangan dari Allah bersikap berlebihan terhadap harta yang kita miliki lebih lagi jika kita suka berlebihan maka rahmat dan nikmat Allah akan jauh dari kita.

Cara agar mendapatkan nikmat Allah dengan selalu menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Jika kita selalu berlebihan dalam segala hal maka hidup kita menjadi tidak berkah karena selalu melakukan yang dilarang Allah.

Editor: Ciqa

Gambar : Pexels