Pendidikan wajib bagi rakyat Indonesia adalah 12 tahun. Dimulai dari SD 6 tahun, SMP 3 tahun hingga SMA 3 tahun. Waktu yang cukup lama untuk menempuh pendidikan. Namun, apakah hal itu sejalan dengan ilmu yang didapat? Apakah dengan 12 tahun cukup untuk mendapati semua ilmu yang ada?

Tentu saja ilmu yang kita dapat pada masa sekolah hanyalah sebuah pengantar. Seperti halnya mata pelajaran matematika, jika ingin mendalaminya maka harus melanjutkan hingga ke tingkat perguruan tinggi.

Ilmu di Dunia Bagaikan Buih di Lautan

Namun, tahukah kamu bahwa ilmu yang ada didunia ini hanyalah bagaikan buih diantara luasnya lautan. Masih banyak sekali ilmu-ilmu yang belum manusia ketahui dan belum dapat dijawab hingga kini.

Bagi para pencari ilmu, tentu itu bukanlah hal yang menyusahkan. Karena dengan ilmu lah peradaban manusia dapat sampai ke titik ini. Teknologi yang hingga sekarang terus berkembang adalah buah hasil dari tetesan ilmu.

Ilmu laksana sebuah pisau, ia dapat digunakan untuk memotong sayur dan buah, dapat pula digunakan untuk membunuh, tergantung siapa yang memegangnya. Dengan ilmu umat manusia dapat membuat peradaban yang maju, dan dengan ilmu pula umat manusia dapat membuat kerusakan.

Islam Memuliakan Ilmu

Islam merupakan agama yang memuliakan ilmu dan para pencari ilmu. Janji Allah SWT pada para pencari ilmu dapat dilihat pada surat Al-Mujadalah ayat 11:

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala  Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

QS. Al-Mujadalah: 11

Begitu pula Rasulullah. Rasulullah merupakan manusia yang sudah mencapai puncak keilmuan yang tinggi, baik dalam hal agama maupun hal umum lainnya. Dalam setiap sabdanya pasti terkandung makna yang baik bahkan saat perkataan itu belum dapat dijelaskan secara ilmiah. Larangan untuk minum sambil berdiri, misalnya, dibuktikan secara ilmiah tidak baik bagi tubuh. Begitu pula dengan larangan menggunakan emas untuk laki-laki, dan banyak contoh lainnya.

Oleh karena itu, Rasulullah mewajibkan setiap umatnya untuk menuntut ilmu. Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda:

طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍMenuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim.”

Tantangan Pencari Ilmu

Salah satu tantangan yang dihadapi pencari ilmu adalah rasa malas. Namun, disitulah bentuk perjuangan yang dinilai ibadah oleh Allah SWT. Ketika kita berhasil mengalahkan rasa malas tersebut dan bergerak untuk belajar, maka Allah akan menaikkan derajat kita. Disitulah jihad bagi para pencari ilmu, melawan nafsu atau rasa malas pada diri sendiri.

Keutamaan Ilmu

Ilmu merupakan warisan para sahabat dan ulama. Ketika Imam Hambali ditanya tentang apa gunanya ilmu, beliau menjawab “Ilmu untuk menghilangkan kebodohan dan merendahkan diri”.

Keutamaan lain dari ilmu adalah, ia merupakan  kunci untuk menguasai dunia dan juga kunci selamat di akhirat kelak. Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda:

من أراد الدنيا فعليه بالعلم، ومن أراد الآخرة فعليه بالعلم، ومن أراد الدنيا والآخرة فعليه بالعلم“Barangsiapa yang menginginkan dunia maka hendaklah dengan ilmu, barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka hendaklah dengan ilmu, barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah dengan ilmu”.

Ilmu Amaliah, Amal Ilmiah

Kewajiban orang yang memiliki ilmu, adalah mengamalkannya. “Ilmu amaliah, amal ilmiah”, mengamalkan ilmu yang kita miliki dan mendasari amal yang kita lakukan dengan ilmu.

Ilmu berbeda dengan harta. Salah satu cara menjaga ilmu adalah dengan menggunakannya. Lain dengan harta yang makin sering gunakan, jumlahnya akan berkurang. Sebaliknya, semakin sering ilmu kita gunakan, semakin tumbuh ilmu yang kita miliki.

Selanjutnya, janganlah jadikan diri kita celaka dengan ilmu yang kita miliki. Imam Hambali mengatakan:

“Barang siapa yang mencari ilmu untuk berbangga diri di hadapan ulama, dan untuk mendebat orang-orang bodoh, dan untuk mendapat perhatian daripada ilmu tersebut, maka Allah akan memasukkan nya ke jahannam”Imam Hambali

Barakallah, semoga Allah memberkahi setiap langkah kita dalam mencari ilmu.

Penulis: Ahmad Juliar Fahmi

Penyunting: Aunillah Ahmad