“Ke depan dalam dakwah Islam kita juga sudah harus mulai merambah media sosial agar tetap mengikuti perkembangan zaman saat ini “ Ujar KH Cholil saat menghadiri acara Halaqah nasional ‘Tantagan dan Peluag dakwah dalam Era Milenial ‘ di Hotel Aasia, Jakarta, Rabu (07/11)

Pernyataaan Ketua Komisi Dakwah MUI pada 3 tahun silam adalah bukti nyata pada saat ini, bahwasanya perkembangan tekhnologi dan kretifitas serta inovasi media sosial memberikan ruang yang cukup memungkinkan untuk kemudian digunakan sebagai media berdakwah.

Berdasarkan data Nielsen Company, pengguna smartphone di Indonesia mencapai 78 persen, sedangkan pengguna internet mencapai 47 persen. Di era milenial dan masa pandemi seperti sekarang, media sosial sangat membantu dalam menyampaiakan kajian dan keilmuan dari seorang guru, ustadz ataupun kyai. Misalnya Mahad al Jamiah IAIN Salatiga yang sudah 1 semester ini menggelar mondok online dan beberapa kampus lian juga menggunakan kebijakan yang sama dalam mengelola Mahad (pondok)nya.

Saat ini kita tau bahwa kaum milenial yang lebih aktif dalam berdakwah adalah para santri atupun juga masyarakat luas yang mempunyai jiwa santri. Dengan kata lain peran pemuda maupun santri milenial sebagai upaya mendapatkan dan menyebarkan informasi di masyarakat. Setidaknya, ada beberap hal yang harus dilakuakan dalam kaitannya menjadi santri yang cerdas dalam bermedia

Agenda yang Harus Dilakukan Santri untuk Dakwah Islam

Pertama. Menanamkan literasi media. Santri mampu membaca dengan teliti, hal ini menjadi penyebab aspek nilai verifikasi koten berita atau informasi. Puncakya, verifikasi akan menimbulkan sebuah sikap memilah dan memilih dalam bermedia.

Kedua, kritis terhadap media. Kritis terhada media. Bahwasannya ketika reformasi dan demokrasi pers disahkan. Situs situs online bermunculan, maka perlu sikap kritis supaya tidak terkontaminasi oleh berita yang menjerumuskan terutama hasut dan ujaran kebencian atas nama agama. Santri yang baik tentu tidak akan mudah terbawa perasaan dari sebuah “nyinyiran” karena lebih paham bagaimana hukum dan akibatnya.

Seorang santri yang bernilai baik keislamannya mampu membawa Islam ke dalam kancah dunia, tentunya berbekal keilmuan yang bertujuan menguatkan aqidah, ibadah dan akhlak serta wawasan kebangsaan. Dengan hal hal demikian santri akan mampu memberikan good looking pada dunia bahwa Islam adalah agama Rahmatallilalamin.

Editor: Nawa

Gambar: Harapan Rakyat