Sebelum membahas lebih jauh soal profesi content writer dan hubungannya dengan introvert, masih ingat nggak video podcast antara Gritte Agatha dan Indira Kalistha yang menghebohkan itu? Si Indira Kalistha yang dikenal sebagai influencer ini tidak disangka melakukan aksi blunder lewat pernyataannya tentang sikap menghadapi virus corona. Sebagai seorang influencer, tindakannya ini jelas merusak reputasinya sebagai sosok yang ceria, kocak, cablak, dan apa adanya. 

Menurut pengakuan Indira Kalistha dan Aa Utap melalui channel YouTube Deddy Corbuzier, Indira adalah seorang introvert yang dimana dia nggak biasa ketemu banyak orang, dan gugup ketika ngobrol dengan orang yang baru dikenal. Dia juga punya kebiasaan ngomong dulu sebelum berpikir. Padahal kalau saya buka di Google tentang definisi introvert nih, pernyataan mereka justru nggak ada kaitannya sama sekali dengan tipe kepribadian ini. 

Yang perlu digarisbawahi dari kepribadian introvert atau ekstrovert adalah perbedaan cara seseorang untuk mengembalikan energi atau charge energi. Si Introvert akan memilih pergi menyendiri. Bagi seorang introvert, kesendirian adalah nikmat terbesar. Sedangkan si ekstrovert akan memilih pergi dalam keramaian, karena begitulah cara charge energinya. Bagi si ekstrovert, berada dalam keramaian adalah kebahagiaan tersendiri. 

Nah buat kalian yang merasa mempunyai kepribadian introvert, menjadi seorang content writer sangat saya sarankan sebagai pekerjaan kalian. Beberapa alasan di bawah inilah yang menjadikan content writer cocok jadi pekerjaan para introvert:

Satu: Salah satu jenis pekerjaan remote working

Buat para milenial yang nggak demen lama-lama kerja di satu ruangan dengan pekerjaan numpuk, jadi content writer bisa banget jadi jalan keluarnya. Karena pekerjaan satu ini adalah satu jenis pekerjaan remote working alias kerja jarak jauh. Seorang content writer bisa bekerja dimana pun bahkan tanpa harus ke kantor. Content writer bisa bekerja sambil minum kopi kekinian atau minum boba di pojokan kafe. 

Dengan remote working, seorang introvert bisa melakukan pekerjaannya sebagai content writer tanpa perlu cepat menghabiskan energi dengan bertemu banyak rekan kerja di kantor. 

Dua: Nggak membutuhkan skill public speaking 

Emang sih, dalam dunia kerja kemampuan public speaking sedikit banyak harus dimiliki oleh seseorang. Tapi menjadi seorang content writer nggak terlalu membutuhkan skill satu ini. Hal ini dikarenakan ketika bekerja, seorang content writer tidak menemui banyak orang termasuk saat menemui klien. 

Kontrak kerja antara content writer dan klien bisa dilakukan lewat surel, telepon, atau tatap muka. Kalaupun dilakukan secara langsung, biasanya content writer hanya perlu bertemu oleh salah satu perwakilan pihak klien yang tidak lebih dari dua orang (disclaimer: Ini menurut pengalaman saya ya). Selain itu, pekerjaan seorang content writer lebih mengedepankan keahlian menulis. Tidak seperti HRD, Humas, MC, atau entertain yang lebih mengandalkan keahlian public speaking. 

Tiga: Jam kerja fleksibel

Baik content writer perusahaan agensi atau content writer freelance, keduanya sama-sama mempunyai jam kerja yang fleksibel. Pekerjaan ini nggak menuntut seseorang harus 8 jam  berkutat dengan pekerjaan yang sama. Asal bisa diselesaikan dengan cepat sesuai permintaan klien, seorang content writer bisa lho dalam sehari hanya bekerja selama 4 – 5 jam. 

Setelah merasa suntuk di kantor atau merasa pikiran udah ruwet, content writer boleh banget ambil jam istirahat dalam rangka charge energi sambil dengerin musik di tempat yang tenang. Atau kalau mau gegoleran di kamar sambil scroll linimasa medsos juga boleh, asal pekerjaan udah rampung ya Gengs! Jam kerja yang fleksibel ini tentu sangat berhubungan dengan poin pertama yaitu remote working

Empat: Memerlukan ketenangan untuk menemukan materi konten

Menurut saya pekerjaan ini bisa melatih seseorang berpikir kritis, terutama dalam hal tulis menulis. Meskipun nggak bikin banyak ngomong, jadi content writer harus produktif dan menghasilkan banyak konten tulisan. Seorang content writer harus terbiasa berpikir kritis dan kreatif agar materi konten sesuai dengan product knowledge para klien. 

Seorang introvert bisa menyendiri sekaligus memikirkan bahan konten daripada menghabiskan energi dengan menemui banyak orang. Menyendiri agar lebih berkonsentrasi adalah hal yang sangat disukai oleh seorang introvert. Sedangkan pekerjaan content writer juga memerlukan ketenangan untuk menemukan materi konten. Jadi, pekerjaan ini sangat cocok untuk para introvert yang sangat membutuhkan suasana tenang dan waktu untuk menyendiri. 

.

Sebagai seorang yang merasa punya kepribadian introvert, saya sangat bersyukur menjadi seorang content writer. Meskipun sering dikejar deadline, setidaknya dengan menjadi content writer saya bisa memiliki jam kerja yang fleksibel. Dan yang terpenting adalah, pekerjaan ini lebih mengutamakan skill menulis daripada public speaking

Jadi gimana menurut kalian guys? Tertarik jadi content writer?